Mohon tunggu...
230_ Ayu Inggrit priamada
230_ Ayu Inggrit priamada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hoby menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penting Guru Kelas Sebagai Pelaksana Layanan Bimbingan Konseling

16 Januari 2024   21:10 Diperbarui: 16 Januari 2024   21:19 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan di jenjang dasar adalah suatu bentuk usaha untuk mencerdaskan dan mencetak penerus bangsa yang ideal sesuai harapan. Fondasi dari kemajuan suatu bangsa yaitu dengan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas berperan penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan manusia. Perkembangan setiap individu pasti berbeda-beda hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor bawaan dari lahir, faktor lingkungan, ataupun dari keduanya. Jika dilihat dari lingkungannya maka dalam perkembangan kemampuan seseorang di dunia pendidikan salah satunya adalah lingkungan sekolah. 

Pada era sekarang ini banyak problematika yang dialami oleh peserta didik salah satunya akibat dari perkembangan teknologi saat ini. Permasalahan yang sering terjadi pada peserta didik di SD yaitu kurangnya motivasi untuk belajar, ketidak stabilan emosi, sulit bergaul dengan teman, pembulian, bertengkar, kurangnya rasa percaya diri, dan lain-lain. Dengan ditemukannya permasalahan tersebut, peserta didik membutuhkan bantuan dari berbagai layanan yang mendukung upaya tersebut.

Salah satu layanan yang menjadi faktor penting di sekolah dalam hal mendukung kegiatan belajar adalah layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan secara berkelanjutan dari konselor untuk membimbing konseli dengan cara-cara yang meningkatkan pemahaman mereka tentang kemampuan mereka untuk memecahkan berbagai masalah. 

Layanan bimbingan dan konseling disekolah dasar merupakan hak seluruh peserta didik untuk mendapatkannya. Melalui layanan bimbingan dan konseling peserta didik dapat mengembangkan potensi dan kompetensi dirinya, serta memfasilitasi mereka untuk mencapai kompetensi perkembangan atau perilaku yang optimal. 

Layanan bimbingan dapat dilakukan dengan maksimal pada peserta didik apabila dilakukan oleh tenaga ahli atau guru yang berpendidikan sebagai konselor atau guru BK. 

Pealaksanaan kegiatan bmbingan konseling di  sekolah dasar tidak dilakukan oleh guru khusus seperti halnya di SMP dan SMA. Pada tingkat sekolah dasar guru kelas berperan penting dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Namun tentu saja gurukelas tidak bisa bergerak sendiri dalam pelaksanaannya dikarenakan beban tugas guru kelas itu sendiri sudah banyak dan seringnya kualifikasi pendidik bukan dari latar beakang lulusan BK.

Seperti halnya di SD Muhammadiyah PK Baturan, dari hasil observasi selama PLP 2 terlihat bahwa tidak ada guru khusus untuk layanan BK di sekolah. Guru kelas lah yang berperan ganda sekaligus sebagai guru BK. Sehingga yang sering terjadi adalah ketidak maksimalan dalam membantu memberikan layanan bimbingan konseling. Meskipun guru kelas bukan lulusan BK, peran guru kelas tersebut harus tetap melaksanakan layanan bimbingan konseling semampunya. 

Di SDM PK Baturan guru kelas dalam melakukan layanan bimbingan konseling pada pesera didik belum mengguakan mekanisme yang tepat, melainkan hanya menggunakan cara yang instan. Hal tersebut dikarenakan minimnya pengalaman yang dimiliki. Guru kelas yang memiliki jadwal mengajar dan tugas yang padat harus memberikan pelayanan kepada peserta didik didalam dan diluar kelas. Dalam melakukan layanan bimbingan konseling individu pada salah satu peserta didik  guru hanya menggunakan ruangan kelas sebagai tempat bimbingan konseling, karena sekolah belum mempunyai ruangan khusus untuk layanan bimbingan konseling. 

Pemberian bimbingan konseling tidak hanya pada saat pembelajaran saja. Tetapi pada saat upacara apabila terdapat peserta didik yang melanggar, guru tidak segan untuk memindahkan peserta didik yang tidak memakai atribut lengkap di barisan lain. Setelah kegiatan upacara selesai, guru baru melakukan bimbingan konseling sehingga peserta didik mendapatkan efek jera dan tidak mengulangi kembali. Selain itu guru juga mengirimkan sebuah foto untuk dikirim ke orang tua peserta didik agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Guru wali kelas di SDM PK Baturan sering memberikan layanan bimbingan konseling individu dengan memberikan nasihat kepada peserta didik karena kenakalan-kenakalan yang mereka lakukan dan juga kadang-kadang memberikan bibingan di sela-sela pembelajaran dan diluar kelas, baik mengenai akademik, materi peajaran, tugas, ataupun bimbingan mengenai bagaimana berperilaku yang baik. Apabila peserta didik melanggar peraturan seperti pada saat kegiatan mengaji secara bergiliran sesuai dengan mentorya masing-masing tetapi ada beberapa peserta didik yang berlarian atau bermain sendiri maka guru kelas biasanya memberikan ancaman untuk memberikan point sehingga peserta didik merasa takut. Guru kelas lebih mengutamakan peserta didik yang bermasalah dalam melakukan bimbingan konseling, tetapi untuk masalah yang cukup berat guru melibatkan kepala sekolah dan orang tua peserta didik. Selain itu, karena tugas guru kelas yang cukup banyak sehingga kurang memahami permasalahan yang di alami peserta didik sehingga sering kali orang tua peserta didik yang dating kesekolah untuk mengobrol dengan wali kelasnya mengenai permasalahan yang dialami anaknya.

Untuk itu  sangat penting melaksanakan program bimbingan dan konseling di sekolah dasar secara langsung oleh tenaga ahli sesuai dengan pendidikan proesionalnya sebagai guru BK. Kemudian guru BK juga bisa berbagi strategi atau ilmu kepada guru kelas dalam pendampingan kepada peserta didik ketika proses pembelajaran di kelas berlangsung. Pentingnya guru bimbingan dan konseling di sekolah dasar dikarenakan guru BK memiliki keterampilan tersendiri dalam membimbing peserta didik. Guru bimbingan dan konseling di sekolah dasar akan mampu mengetahui dan memahami perilaku anak dan memberikan konseling kepada peserta didik sehingga bisa membantu dalam mengatasi setiap permasalahan. Sekalipun demikian sebagai guru kelas tetap memiliki peran sebagai guru bimbingan dan konseling serta perlu meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam mendampingi dan mengenali karakteristik kebutuhan setiap peserta didik di kelasnya. Oleh karena itu perlu terus menerus mengolaborasikan dalam pemanfaatan peran guru kelas sekaligus guru layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun