Mohon tunggu...
efyd
efyd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Peminat Sastra Inggris\r\nPernah tinggal di Bandung, Kudus, Situbondo, Pekanbaru, Bintan, Batam\r\nKembali berdomisili di Padang pada awal 2012\r\nBlog pribadiku :http://belajar-mengatur-uang.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Si Mamang, Cengek dan Balabala

12 Februari 2011   20:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:39 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12975441801854848700

Beberapa keping kenangan ketika melanjutkan pendidikan di Bandung masih tersisa di memori . Tempat nongkrong favoritku adalah gerobak si Mamang penjual gorengan di depan kampus. Waktu itu, dan bahkan sampai sekarang aku memang lebih suka makanan dari negri sendiri, mungkin terinspirasi dengan Bung Karno yang gemar pecel dan sate kambing. Di awal tahun 1996 itu, musim hujan belum berhenti. Waktu yang pas untuk sering-sering nongkrong deket gerobak Si Mamang, pikirku. Apalagi, aku adalah penggemar cengek, hidup terasa hampa tanpa cengek. Tapi hari itu, betapa hancur hatiku ( kayak lagu Olga ) ketika kuborong sepuluh Balabala, si Mamang bilang ," Maaf Mas, cengeknya abis. Mungkin di Pasar Pagi masih ada". Gila, begitu banyakkah sainganku ? Bukankah ini Bandung ( bukan Padang ) ? Gak mungkin orang-orang di Bandung sekuat aku makan cengek pikirku." Berapa aja lah Mang, yang penting ada,"pintaku kepada Si Mamang. Mamang menjatahku hanya 2 butir cengek. Wallan. Dengan melangkah gontai, ku melangkah ke Pasar Pagi tuk membeli cengek lebih banyak lagi. Sampai di warung, kulihat cengek juga hampir abis, selidik punya selidik, ketika kutanyakan ke pemilik warung, kudapati info bahwa harga cengek memang sedang naik Rp 80.000,- per kg dengan nilai uang kala itu. Brrr...apalah artinya makan Balabala tanpa cengek, apa artinya hidup ini tanpa cewek cengek. cengek ( Sunda ) = caberawit [caption id="attachment_90358" align="aligncenter" width="300" caption="Tetep suka cengek, meski tanpa Balabala"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun