Mohon tunggu...
efyd
efyd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Peminat Sastra Inggris\r\nPernah tinggal di Bandung, Kudus, Situbondo, Pekanbaru, Bintan, Batam\r\nKembali berdomisili di Padang pada awal 2012\r\nBlog pribadiku :http://belajar-mengatur-uang.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menulis seolah ngomong

27 November 2010   09:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12908493231187559056

KIRIM TULISAN!

Ketika pertama kali kepentok dengan halaman Kompasiana, saya tertegun. Wallan, kok banyak yang nulis opini ? Berat euy kalo tiap hari. Yang terpikir dalam benak saya dulu, opini itu kan mesti ditulis oleh ahlinya. Apa saya kebanyakan baca koran kali ya. Coba deh kita lihat dan baca halaman Opini di Harian Kompas. Ditulis oleh siapa. Tul kan ? Hampir semua yang nulis di sana adalah para pakar di bidangnya. Lalu, yang nulis opini di Kompasiana gimana ? Saya jadi ingat kalo punya blog pribadi yang banyak menyimpan informasi penting. Di sana saya pernah nulis Apa itu Opini, yang saya dikutip dari majalah usang di gudang. Blog pribadi itu berisi catatan-catatan penting dari segala sumber, berguna untuk menghimpun informasi yang nanti mana tau saya butuhkan. Misalnya mau nulis artikel untuk majalah internal Perusahaan. Kan mesti dibuat garis demarkasi yang jelas biar gak melenceng.  Soalnya di majalah internal bahasanya mesti formal dan tema biasanya dibatasi seputar manajemen saja. [caption id="attachment_77286" align="alignnone" width="300" caption="Mau nulis apa ngomong sich ?"][/caption] Blog pribadi yang bukan hanya untuk pribadi itulah yang memprotek saya dari kepikunan, lupa, katrok, entah apalagi, tambahin no yang penting bisa mengingatkan saya supaya tetap di jalan yang lurus. Ceileeeeee Yang ingin saya sampaikan sebenarnya adalah saya hanya ingin meyakinkan diri bahwa Opini terbagi dalam beberapa jenis. Lega telah mengingatkan diri sendiri bahwa nulis Opini tak perlu harus menjadi pakar.Tulis saja dan terus saja tulis. Menulis seolah ngomong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun