Mohon tunggu...
Aesa
Aesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Berusaha mengupgrade diri dengan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjaga Self-Boundaries: Kunci Kebahagiaan dan Keberdayaan Perempuan

8 Desember 2024   12:40 Diperbarui: 8 Desember 2024   12:49 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Self-boundaries atau batasan diri merupakan kemampuan seseorang untuk menentukan apa yang dapat diterima atau tidak dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara fisik, emosional, mental, maupun sosial. Perempuan seringkali dihadapkan pada ekspektasi sosial yang membuat mereka merasa perlu selalu menyenangkan orang lain atau memenuhi standar tertentu. Akibatnya, banyak perempuan yang kehilangan kendali atas waktu, energi, bahkan emosinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan kehilangan identitas diri.

Bagi perempuan, menjaga self-boundaries merupakan langkah penting untuk menjaga kesejahteraan diri di tengah dinamika kehidupan modern yang penuh dengan tuntutan dan ekspektasi dari masyarakat:

  1. Menjaga batasan membantu perempuan menghormati dan menghargai kebutuhan fisik, emosional, dan mentalnya.

  2. Self-boundaries yang kuat membantu perempuan mengenali dan menghindari hubungan yang merugikan (Toxic).

  3. Perempuan yang mampu berkata "tidak" pada hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilainya akan lebih percaya diri dalam menjalani hidup. Dengan perempuan memiliki batasan yang jelas, perempuan dapat mengelola waktu dan energinya untuk hal-hal yang lebih penting

Jenis-Jenis Self-Boundaries yang Perlu Dimiliki Perempuan

1. Batasan Fisik

Perempuan berhak untuk menjaga tubuhnya dari tindakan atau kontak fisik yang tidak diinginkan. Ini termasuk berani mengatakan "tidak" pada pelukan, sentuhan, atau tindakan lain yang membuat diri tidak nyaman.

2. Batasan Emosional

Menghindari manipulasi emosional atau tekanan untuk memenuhi kebutuhan orang lain di atas kebutuhannya sendiri. Misalnya, tidak merasa bersalah saat menolak permintaan yang tidak sesuai dengan kemampuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun