Pengaruh Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja
Di era sekarang sering sekali remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas. Moderenisasi adalah salah satu faktor berubahnya cara pemikiran dan tingkah laku seseorang. Moderenisasi pula dapat merubah perilaku, karakter, dan sikap seseorang. Masa remaja adalah masa dimana seseorang mengalami perkembangan dengan pencarian jati diri.
Orang tua pastilah sangat mencemaskan anak-anak mereka, takut sekali anaknya ikut terjerumus dalam kasus- kasus yang sedang marak mengenai pergaulan bebas, seperti bullying, pemerkosaan, mengonsumsi makanan minuman terlarang dan tawuran. Â Kasus-kasus tersebut sangat marak belakangan ini sehingga orang tua mengantisipasi anak supaya berhati-hati dan jangan sampai terlibat dalam tindakan tercela tersebut entah sebagai korban maupun sebagai pelaku.
Banyak anak muda yang terjebak dalam permasalahan sosial di lingkungan mereka. Â Maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja dapat menjerumuskan remaja tersebut dalam pengaruh maupun kegiatan negatif seperti minum minuman keras, berkelahi, seks bebas, pengguna narkoba dan kegiatan negative lainnya.
Yang di maksud dengan Pergaulan Bebas yaitu suatu bentuk perilaku menyimpang yang dapat membahayakan bagi diri sendiri atau orang lain. Remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas biasanya di pengaruhi oleh masalah internal maupun eksternal dengan diri mereka. Pergaulan bebas sering kali tak terkendali dan menjerumuskan anak maupun remaja ke dalam berbagai dampak negatif.
Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pergaulan Bebas
1. Kurangnya perhatian orang tua
Salah satu penyebab remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yaitu minim perhatian dari orang tua. Yang menyebabkan anak menjadi bebas dalam menentukan pergaulan di lingkungan, karena orang tua tidak mengingatkan atau memperingati dan memberi tau edukasi dalam pertemanan anak sehingga anak tersebut akan menganggap bahwasanya dia sudah benar dalam pergaulan tersebut.
2. Media sosial
Di era yang serba digital dan kemajuan teknologi informasi apa pun dapat diperoleh dengan mudah. Bahkan anak baru masuk SD ada yang sudah diberi handphone, jika hal tersebut terlepas dari pemantauan orang tua, anak dapat membuka hal-hal yang tidak sesuai dengan umur mereka. Maka dari itu orang tua tidak boleh melepas pengawasan anak yang belum cukup umur untuk menggunakan handphone. Setiap anak membutuhkan dukungan orang tua selain dukungan psikis dan fisik.