Mohon tunggu...
Larissa Tyananda Putri
Larissa Tyananda Putri Mohon Tunggu... Akuntan - Saya adalah mahasiswa Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

I'll do my best.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

UIN Malang Mengabdi: KKM-DR dengan Konsep Pengembangan Berbasis Masyarakat di Desa Kedungsalam

12 Januari 2022   18:10 Diperbarui: 12 Januari 2022   18:13 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan dari Gua Lo menuju pintu mulut Gua Bangi memiliki jarak sejauh 5 kilometer. Selama 4-5 jam perjalanan, akan ditemukan titik pemberhentian dan juga titik keluar Gua Lo. Jika diteruskan hingga titik gua paling akhir, total jarak tempuh mencapai 10 kilometer. Menurut masyarakat yang pernah menyusuri Gua Lo Bangi, Gua Lo Bangi bisa disusuri mulai dari Gua Lo menuju ke Gua Bangi. Posisi kedua goa ini berada di tepi bukit. 

Pesona utama dari Gua Lo Bangi adalah adanya aliran sungai bawah tanah sepanjang gua. Karena Gua Lo Bangi terbentuk di lahan karst, maka pesona lain yang dapat ditemukan di Gua Lo Bangi adalah adanya gourdam yang terbentuk dalam gua. Seperti gua pada umumnya, Gua Lo Bangi juga memiliki pesona keindahan dari stalaktit dan stalagmit gua.

Sehubungan dengan adanya program kerja KKM-DR mengenai pengembangan tempat wisata Gua Lo Bangi dan upaya pelestarian lingkungan daerah Kaliurang, Desa Kedungsalam, Donomulyo, untuk meningkatkan keindahan jalan sepanjang perjalanan menuju Gua Lo Bangi, maka akan dilaksanakan juga program kerja berikutnya yang direalisasikan melalui kegiatan penanaman 100 bibit pada hari Senin, 17 Januari 2022.

"Baik, silahkan membuat surat saja ya ke KPH Malang untuk permohonan bantuan bibit", jelas Pak Hermawan, Wakil Ketua Perhutani KPH Malang, pada hari Senin (3/12022).

Program unggulan yang lainnya ialah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang direalisasikan dengan adanya kegiatan Bazar UMKM masyarakat setempat, yang mana saat hari H kegiatan pada tanggal 23-24 Januari 2022 akan dilaksanakan di Jalur Lintas Selatan, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo. 

Dan akan disediakan 100 stand dengan luas per standnya adalah 2 meter, dimana disetiap standnya akan diberikan 2 meja dan 3 kursi. Nantinya, 10 produk terpilih akan dipromosikan oleh Kampung Songo, dan 10 produk terpilih itu juga akan dibuatkan deskripsi atau caption oleh Mahasiswa KKM-DR untuk diunggah di website desa, dan hal tersebut akan dijadikan sebagai arsip untuk pihak desa.

Beberapa program unggulan yang telah dipaparkan diatas, diharapkan dapat dikembangkan melalui konsep pengembangan berbasis masyarakat dimana hal tersebut dikelola dengan pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma pembangunan berkelanjutan. 

Konsep pengembangan berbasis masyarakat dinilai sangat tepat karena masyarakat di Desa Kedungsalam memang memiliki antusias dalam pengembangan SDA maupun SDM-nya, terutama beberapa komunitas yang telah terbentuk di Desa Kedungsalam seperti komunitas Cahaya Hati dan Pemuda Petung Manunggul (PPM).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun