Mohon tunggu...
Zahirotun Aliyah 22107030034
Zahirotun Aliyah 22107030034 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Zahirotun Aliyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengupas Fenomena Kebusukan dalam Masyarakat

6 Juni 2023   22:00 Diperbarui: 6 Juni 2023   22:03 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehidupan masyarakat yang ideal adalah kehidupan di mana kebaikan dan moral berlaku, di mana saling menghormati, toleransi, dan berusaha berbuat baik untuk sesama adalah bagian dari nilai-nilai yang dianut. Di sisi lain, terdapat juga realita di mana kebusukan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, mulai dari perilaku korupsi, tindakan kriminal, hingga tindakan kekerasan yang dilakukan sesama warga. Fenomena kebusukan dalam masyarakat merupakan hal yang kompleks dan mengundang banyak perdebatan.

Tindakan korupsi merupakan contoh nyata dari kebusukan dalam masyarakat. Tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik dan pihak swasta bisa berakibat besar bagi kehidupan masyarakat. Hal ini dapat berkaitan dengan pelayanan publik yang tidak memuaskan, proyek yang gagal, dan penggunaan dana publik yang tidak sesuai dengan aturan. Secara tidak langsung, hal tersebut menggambarkan keadaan masyarakat yang tidak adil, di mana orang-orang yang memiliki kekuasaan memperkaya diri mereka sendiri dan mengabaikan hak masyarakat.

Selain korupsi, tindakan kriminalitas juga menjadi bagian dari kebusukan dalam masyarakat. Tindakan kriminalitas mencakup berbagai bentuk seperti perampokan, pencurian, narkoba, dan kekerasan. Tindakan kriminalitas ini dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat, potensi terjadinya kekerasan dan ancaman bagi keselamatan warga, serta mengganggu rasa aman dan kenyamanan hidup.

Kebusukan juga terjadi dalam bentuk kekerasan oleh sesama warga. Kejadian kekerasan baik antara anggota keluarga, di lingkungan sosial, ataupun kerusuhan massa dalam konteks yang lebih luas, juga merusak struktur sosial masyarakat. Kekerasan dapat merusak hubungan dan keluarga, menghasilkan rasa takut dan ketidaknyamanan, serta dapat merusak lingkungan yang memungkinkan tindakan kekerasan tersebut terjadi.

Tindakan kebusukan dalam masyarakat memiliki dampak yang besar bukan hanya bagi masyarakat itu sendiri, tetapi juga bagi perkembangan politik dan sosial di wilayah yang lebih luas. Dampak yang tidak diinginkan ini dapat berakibat pada kerusakan hubungan sosial, ketidakpercayaan, dan penurunan kredibilitas institusi yang ada.

Dilansir dari The Guardian, Inter Press Service, dan Hibriditas, faktor yang menempatkan keusukan dalam masyarakat termasuk kekurangan wawasan moral, ekonomi bertindak, lingkungan yang tidak aman, dan kurangnya sosialisasi. Namun, secara umum, kecurangan atau kebusukan dalam masyarakat terjadi karena keinginan untuk memperoleh keuntungan atau kekuasaan secara tidak sah dan mengabaikan hak atau kewajiban yang ada.

Faktanya, kebusukan dalam masyarakat bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Diperlukan upaya besar dari semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, untuk mengatasi kondisi ini. Kerjasama, transparansi, dan keterbukaan adalah kunci mengatasi fenomena kebusukan dalam masyarakat.

Tidak bisa disangkal bahwa pemerintah memainkan peran penting untuk mengatasi kebusukan dalam masyarakat. Pemerintah harus memperkuat regulasi, mengambil tindakan tegas bagi pelaku kejahatan, dan melaksanakan pengawasan yang ketat. Namun, ini belum cukup untuk mengatasi kebusukan dalam masyarakat. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam melawan tindakan kejahatan tersebut.

Masyarakat dapat membantu pemerintah mengatasi kebusukan dalam masyarakat dengan cara melaporkan tindakan kriminal pada pihak berwajib. Selain itu, masyarakat juga dapat membantuannya dengan membangun kesadaran moral dan membantu membentuk lingkungan yang aman dan nyaman.

Perusahaan swasta juga memiliki peran penting dalam mengatasi kebusukan dalam masyarakat. Perusahaan yang beretika tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga bermanfaat bagi bisnis mereka. Mereka memiliki tanggung jawab dan peran penting dalam memproduksi barang dan jasa dengan menjunjung nilai-nilai moral dan etika bisnis.

Dalam mengatasi fenomena kebusukan dalam masyarakat, diperlukan kesadaran dan tanggung jawab yang kuat dari setiap anggota masyarakat. Setiap warga dan pemimpin harus menertawakan kebaikan dan mengambil tindakan tegas terhadap tindakan kebusukan. Dari sini, kita dapat membawa kedamaian dan keamanan bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun