Mohon tunggu...
Dimas Okky Anggiawan
Dimas Okky Anggiawan Mohon Tunggu... -

suka melakukan riset dibidang teknologi

Selanjutnya

Tutup

Nature

smart car system untuk mengurangi jarak tempuh mobil dalam upaya mengatasi kemacetan kota - kota besar di Indonesia

9 Juli 2011   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

smart car system untuk mengurangi jarak tempuh mobil dalam upaya mengatasi kemacetan kota - kota besar di Indonesia

Dewasa ini masalah kemacetan kota – kota besar di Indonesia menjadi masalah yang serius bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan kerugian yang diakibatkan oleh kemacetan sangat besar. Dr. Firdaus Ali, Msc ( pakar lingkungan fakultas teknik UI ) mengatakan di Jakarta estimasi total kerugian dari dampak kemacetan mencapai Rp. 28,1 triliun (www.kompas.com, 2010). Sedangkan berdasarkan survey yang dilakukan PT Pomintori, kemacetan di Jakarta menimbulkan kerugian sekitar Rp. 48 triliun per tahun. Tingkat kemacetan di kota – kota besar di Indonesia sudah dalam taraf yang sangat memprihatinkan. Total kerugian yang mencapai Rp 48 triliun itu dibagi oleh beberapa sektor yaitu kerugian akibat bahan bakar, kerugian waktu produktif warga, kerugian pemilik angkutan umum, dan kerugian kesehatan.Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof.Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, PhD mengemukakan bidang transportasi memberikan kontribusi sekitar 80 persen dari pencemaran udara sehingga mengakibatkan banyak masyarakat yang mempunyai penyakit ISPA. kemacetan ini juga mengakibatkan banyak masyarakat di kota – kota besar mengalami stress karena faktor lamanya di perjalanan. Salah satu faktor yang menyebabkan kemacetan selama ini adalah pertumbuhan kendaraan sepeda motor dan kendaraan beroda empat yang meningkat pesat tidak diikuti dengan penambahan ruas jalan sehingga menyebabkan kemacetan yang meningkat tiap tahunnya.

Pemerintah sebenarnya sudah mengambil langkah – langkah strategis untuk mengatasi masalah kemacetan ini seperti ATCS ( Area Control Center System ) yaitu sebuah sistem pengaturan lalu lintas yang mampu memanajemen kawasan lalu lintas dengan mengkoordinasikan dengan persimpangan, penambahan ruas jalan, pembuatan monorel dan pembuatan kereta bawah tanah tetapi hal ini belum mampu untuk mengatasi kemacetan kota – kota besar di Indonesia. Penelitian provider data lalu lintas yang bernama Inrix di Amerika menyimpulkan bahawa pengurangan 3 persen oleh setiap pengguna mobil akan menurunkan tingkat kemacetan sampai 30 persen. Hal ini sangat efektif daripada menurunkan tingkat kemacetan sampai 30 persen lewat pelebaran jalan yang pasti akan mengeluarkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, Smart Car system hadir untuk mengatasi kemacetan kota – kota besar di Indonesia.

Smart car system ini mempunyai kelebihan dalam mengolah data jarak yang ditempuh mobil yaitu dengan menggunakan mikrokontroller dan handphone. Mikrokontroller merupakan sebuah chip yang berfungsi mengontrol alat elektronika dan dapat menyimpan program di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroller adalah terdapat flash memory, RAM dan peralatan I/O penunjang sehingga mikrokontroller mudah melakukan pengontrolan alat elektronika.

Di dalam mobil yang masih baru mempunyai alat sensor pendeteksi putaran dan hasil dari sensor pendeteksi putaran tersebut diperoleh data untuk mengetahui jarak yang ditempuh mobil yang biasa dinamakan ECU (Electronic Control Unit). Biasanya data tersebut ditampilkan di dalam speedometer. Data yang dihasilkan oleh ECU (Electronic Control Unit) akan diolah mikrokontroller kemudian mikrokontroller memerintahkan handphone untuk mengirimkan sms yang berisi data jarak tempuh mobil ke handphone di car tax center. Car tax center merupakan pusat data jarak tempuh setiap mobil sehingga terdapat komputer untuk menyimpan data jarak tempuh setiap mobil. Car tax center dibentuk pemerintah untuk memberikan denda apabila pengguna mobil dalam satu hari melewati batas maksimum jarak tempuh mobil yang sudah ditetapkan pemerintah. Smart car system ini diharapkan bisa mengurangi jarak tempuh setiap pengguna mobil sampai 30 persen sehingga tingkat kemacetan kota – kota besar di Indonesia akan menurun sampai 300 persen dan pada akhirnya tidak ada lagi kemacetan yang ada di Indonesia.

Gambar 1. Prinsip kerja SMART CAR SYSTEM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun