Animasi terus berkembang dan menarik minat audiens dari berbagai usia, khususnya pada tahun-tahun terakhir. Di antara film animasi yang dirilis antara 2020 dan 2024, ada tiga film dengan genre berbeda: Soul (2020) dalam genre fantasi, Raya and the Last Dragon (2021) dalam genre petualangan, dan Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) dalam genre aksi. Ketiga film ini menunjukkan bagaimana perbedaan genre memengaruhi proses produksi, cara distribusi, konsumsi penonton, serta alur cerita.
1. Produksi
Setiap genre memiliki pendekatan produksi yang khas karena berupaya memberikan pengalaman visual yang sesuai dengan tema masing-masing.
*Soul (Fantasi): Film animasi fantasi Soul menghadirkan dunia abstrak seperti "The Great Before" yang penuh warna, memerlukan pengembangan desain dan efek khusus untuk membedakan dunia nyata dari dunia roh. Tim Pixar juga melakukan riset mendalam untuk menciptakan suasana spiritual dan karakter yang "tak berbentuk."
*Raya and the Last Dragon (Petualangan): Berlatar dunia Kumandra yang terinspirasi dari budaya Asia Tenggara, film ini membutuhkan riset intensif dan masukan pakar budaya untuk akurasi visual. Karena diproduksi selama pandemi, prosesnya sebagian besar dilakukan secara virtual dengan penyesuaian pada alur kerja.
*Spider-Man: Across the Spider-Verse (Aksi): Dikenal dengan gaya visual komik dan adegan aksi yang intens, film ini menggabungkan tampilan dari berbagai "semesta" yang berbeda. Tantangan visual ini mengharuskan animator untuk menciptakan tampilan yang sesuai dengan tema multiverse.
2. Distribusi
Distribusi film juga dipengaruhi oleh genre dan waktu rilis, terutama dengan pandemi yang mengubah cara distribusi.
*Soul: Soul dirilis langsung di Disney+ karena pandemi, mengandalkan platform streaming untuk menjangkau audiens yang menonton di rumah. Tema keluarga dan konten eksistensialnya cocok untuk audiens selama masa lockdown.
*Raya and the Last Dragon: Dirilis melalui jalur hybrid di bioskop dan Disney+, sehingga memungkinkan audiens yang lebih luas untuk menonton dari rumah atau bioskop. Petualangan seperti Raya menarik minat keluarga dan anak muda.
*Spider-Man: Across the Spider-Verse: Sebagai film aksi yang ditunggu, Spider-Man dirilis di bioskop untuk memaksimalkan pengalaman layar lebar. Penggemar Marvel bersedia datang ke bioskop, sehingga strategi ini menguntungkan.
3. Konsumsi
Konsumsi setiap film dipengaruhi oleh karakteristik penonton dan tren media sosial.
*Soul: Film ini menarik penonton dewasa dan keluarga yang menikmati pesan mendalam, banyak dibahas di media sosial tentang tema eksistensialnya.
*Raya and the Last Dragon: Diterima dengan baik di Asia Tenggara karena latar budaya yang dekat, memicu diskusi seputar representasi budaya. Media sosial seperti Instagram dan TikTok dipenuhi karya penggemar dan diskusi budaya.
*Spider-Man: Across the Spider-Verse: Penggemarnya yang aktif di media sosial menyebarkan meme, potongan adegan, dan membahas konsep multiverse.
4. Alur Cerita
Genre juga memengaruhi plot dan karakter.