Mohon tunggu...
Nesta Pradita
Nesta Pradita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Hanya ingin menjadi pemuda bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Kesehatan Mental Masyarakat Pedesaan

23 November 2024   19:22 Diperbarui: 23 November 2024   22:33 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Kesehatan mental sangatlah penting untuk dimiliki bagi tiap individu, karena bagaimana bisa kita mengambil langkah maju sedangkan apa yang ada di diri kita belum siap untuk menghadapinya. Maka dari itu, kesehatan mental merupakan aspek penting dari kesejahteraan individu, namun sering kali terabaikan, terutama di daerah pedesaan. Masyarakat pedesaan menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka, mulai dari keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan hingga stigma sosial yang kuat terhadap masalah kesehatan mental. 

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesehatan mental di pedesaan adalah keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental. Di banyak daerah pedesaan, fasilitas kesehatan mental sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini membuat masyarakat yang membutuhkan bantuan profesional sulit untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Selain itu, tenaga kesehatan mental yang terlatih juga sering kali lebih sedikit di daerah pedesaan dibandingkan dengan di perkotaan. Stigma sosial terhadap masalah kesehatan mental juga menjadi hambatan besar. Di banyak komunitas pedesaan, masalah kesehatan mental masih dianggap sebagai sesuatu yang memalukan atau tabu untuk dibicarakan. Hal ini membuat individu yang mengalami masalah kesehatan mental enggan untuk mencari bantuan, karena takut akan penilaian negatif dari masyarakat sekitar. Stigma ini juga dapat menyebabkan isolasi sosial, yang pada gilirannya memperburuk kondisi kesehatan mental individu. Selain itu, faktor ekonomi juga memainkan peran penting dalam kondisi kesehatan mental masyarakat pedesaan. Banyak keluarga di pedesaan yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan. Ketidakpastian ekonomi, seperti ketidakstabilan pekerjaan dan pendapatan, dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Namun, ada juga faktor-faktor positif yang dapat mendukung kesehatan mental di pedesaan. Komunitas pedesaan sering kali memiliki ikatan sosial yang kuat, yang dapat memberikan dukungan emosional bagi individu yang mengalami masalah kesehatan mental. Dukungan dari keluarga, teman, dan tetangga dapat menjadi sumber kekuatan yang penting dalam menghadapi tantangan kesehatan mental. Untuk meningkatkan kondisi kesehatan mental masyarakat pedesaan, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental di daerah pedesaan, termasuk dengan menyediakan lebih banyak tenaga kesehatan mental yang terlatih. Selain itu, perlu ada upaya untuk mengurangi stigma sosial terhadap masalah kesehatan mental melalui edukasi dan kampanye kesadaran masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu masyarakat pedesaan untuk mencapai kesehatan mental yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun