Mohon tunggu...
Ari Ryan Pasalimapuluh
Ari Ryan Pasalimapuluh Mohon Tunggu... lainnya -

Anak Pasar Mencoba Berkarya. Penulis Awam... www.puisipenulisawam.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tua Tak Sadar

24 November 2011   10:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:15 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tua tak sadar Menikmati keangkuhan sadar bercumbu bersama nyanyian dunia melupa anak cucu bersama keluarga bersenandung kutukan duharka Tua tak sadar Bermain umur berbau tanah bergaya pada malam penuh sumpah tetap dunia berpesta putih darah tak peduli rasa hampir punah. Tua tak sadar Setan tertawa,ini surga Malaikat kiri kanan di kata dusta dosa nanti jadi bahan perhitungan jelas puas apa yang dirasa jasat batin Tua tak sadar Mabuk indah pelukan api membara membakar jutaan zina ingin selalu dirasa tobat hanya mainan kata jelmaan nista begelut tetap desah kenikmatan nafsu purba. Tua tak sadar Agama hanya ocehan lama dah tau itu tak tergoda Tua tak sadar Dunia lama tak mati tetap menghirup udara kesenangan dunia. Tua tak sadar Saat sakit datang menyapa disitu tau umur tua Tua tak sadar Maut mencabut jiwa disitu tau dimana keluarga disitu tau dosa disitu pertobatan tak menyapa Tua tak sadar tetap menari tak sadar Pekanbaru puisipenulisawam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun