Mari kita desahkan nafas penantian ini menghembuskan setiap panjipanji rasa lihat dan lihat rinai hujan sore untukmu suci disitu aliran kereasi cerita aliran air mencari genangan lara Sekian kali aku dan kamu merenda rinai hujan ditempat para pujangga bersuka ria menggoresan tinta suarasuara hati kuncup bunga pasundan Aku dan kau pun membuka asmara menghiasi dinding rindu hiasan sukma Matamu kini bermain diatas pulam jingga menelanku jauh ke lubuk paling indah aku terbuai semua itu aku diam kaku menikmati matamu melumat wajahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H