Melebur keringat siang dinda membasahi kulit lembutmu tetap terus berjalan tampa denda peduli itu rasa pada kehidupanmu Meresap udara berdebu paru-paru dinda tak dihiraukan segala para pecundang keluarga penting memberi hidup bunda kian hari kian aku tau dirimu tenang Panas.Hanya desah keringatmu Debu.Nafas kehidupanmu Berdiri menanti pemilik titipan tak pernah bosan menanti menjaga tak sebanding aku merasakan upahmu hilang titipan habis segala upah Berbaju kuning ujung toko cerita itu terus ada untukmu dinda Pekanbaru; puisi penulisawam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H