Gemuruh hari badai lautan terombang ambing ketulusan sendiri bunda  di atas sampan ganas lautan menuju tanah seberang kehidupan Teriak tangis nafas bergejolak sakit mendayu diri menahan siksa bertahan tiang harapan anak mengantarkan benih kehidupan jiwa Tangis terdengar penghibur jiwa genggam tangan kuat batin Lupa sakit. Lupa maut. Demi kelahiran benih cinta. Aku pun lahir. Pekanbaru; puisipenulisawam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!