Mohon tunggu...
Ari Ryan Pasalimapuluh
Ari Ryan Pasalimapuluh Mohon Tunggu... lainnya -

Anak Pasar Mencoba Berkarya. Penulis Awam... www.puisipenulisawam.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pejalan Malam (2)

28 Januari 2012   09:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jemarijemrimu begitu lentik memainkan dawai malam mengalunkan nyanyian para perindu romansa suarasuaramu begitu menusuk pada lembaran kesunyian kelam menusuk hingga tetesan air mata mengalir penuh rupa Aku ingin melebur bersamamu pejalan malam mengiringi setiap langkahmu mencari arti hidup dibawah betonbeton yang berdiri angkuh Matamata itu memandang lirih memandang jauh penuh gundah tak sedikit pun tenang tak punah Seutas senyuman mulai memudar licik menghambakan religi kemunafikan dalam tenang aku kelam dalam kelam aku tenang bersama dawai malam aku berdo'a lantang beri aku setetes ketenangan untuk para pejalan malam biar ku tau tingginya langit. dan tawa setiap anak jalanan

1327743492385914217
1327743492385914217
Pekanbaru; pejalan malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun