jemarijemrimu begitu lentik memainkan dawai malam mengalunkan nyanyian para perindu romansa suarasuaramu begitu menusuk pada lembaran kesunyian kelam menusuk hingga tetesan air mata mengalir penuh rupa Aku ingin melebur bersamamu pejalan malam mengiringi setiap langkahmu mencari arti hidup dibawah betonbeton yang berdiri angkuh Matamata itu memandang lirih memandang jauh penuh gundah tak sedikit pun tenang tak punah Seutas senyuman mulai memudar licik menghambakan religi kemunafikan dalam tenang aku kelam dalam kelam aku tenang bersama dawai malam aku berdo'a lantang beri aku setetes ketenangan untuk para pejalan malam biar ku tau tingginya langit. dan tawa setiap anak jalanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H