Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ( PMM ) merupakan salah satu program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ( DPPM ) dengan program Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang ( UMM ) untuk memberikan wadah bagi mahasiswa untuk membantu permasalahan masyarakat.Â
Salah satunya yaitu dari kelompok 46 gelombang 07 pada hari Jumat, 19 Januari 2024 yang beranggotakan oleh Puguh Sukur Mustaghfir Mutawali, Nisa Benita Setia Budi, Rizky Novitasari, Vicky Andrea Augustian Eka Sumarno, dan Raisa Yuri Aulia Rahmah yang berasal dari program studi Manajemen dan Teknik Sipil. Dengan Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL) Bapak Sofyan Arifianto, S.Si.,M.Kom.Â
Desa Mategal merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Magetan, Kecamatan Parang, Jawa Timur yang mayoritas penduduknya petani. Program yang kami laksanakan di Desa Mategal "Pupuk Organik Cair sebagai alternatif pengganti pupuk kimia di Desa Mategal". Dalam hal ini program yang kami buat dapat membantu para warga desa untuk lebih mengurangi penggunaan pupuk kimia. Dibandingkan dengan pupuk kimia, pupuk organik cair memiliki dampak yang lebih rendah terhadap lingkungan dan menyediakan nutrisi esensial bagi tanaman. Salah satu kegiatan yang kami laksanakan adalah mensosialisasikan pembuatan pupuk organic cair "POC" kepada warga Desa Mategal.
Pupuk organik cair adalah suatu jenis pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik alami, seperti sisa-sisa pertanian, kotoran hewan, dan limbah organik rumah tangga. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan larutan kaya nutrisi yang dapat diberikan langsung kepada tanaman. Inisiatif menggunakan pupuk organik cair ini merupakan langkah inovatif yang bagus diambil oleh masyarakat Desa Mategal sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Pada kegiatan ini, dilakukan pembuatan pupuk organik cair dari limbah sayur dan buah sisa dari kegiatan memasak. Langkah pertama cingcang sampah dapur dengan ukuran 2 cm, kemudian siapkan larutan em4 sebanyak 2 sendok makan lalu campurkan dengan gula sebanyak 2 sendok makan sekaligus campurkan dengan air cucian beras sebanyak 1 liter, setelah itu aduk merata. Langkah selanjutnya, berikan susunan di wadah poc yang sudah dilubangi dengan susunan awal pupuk kotoran hewan dengan ketinggian kurang lebih 5 cm.Â
Lalu diatasnya kita susun dengan sampah dapur yang sudah dicincang, setelah sekiranya sudah setengah wadah atau sampah dapur habis atasnya maka kita taburi dengan pupuk kotoran hewan.Â
Kemudian kita siramkan air campuran 3 bahan tadi ke atas permukaannya, siramkan secara merata, setiap hari air yang turun dari bak pertama kita siramkan lagi ke atas. Untuk pembuatan air bakteri starternya kita buat setiap seminggu sekali 1 liter air cuci beras dengan 2 sendok makan gula berserta 2 sendok makan em4. Setelah 3 -4 minggu dapat kita ambil , tetapi belum untuk dipakai ke tanaman. Maka air tadi kita panaskan ke bawah terik sinar matahari kira kira 4 minggu,hingga warnanya hitam dan tidak berbau menyengat lagi. Maka pupuk cair siap dipakai.
Meskipun penggunaan pupuk organik cair telah membawa banyak manfaat, tetapi tetap ada tantangan yang perlu diatasi. Pelatihan lebih lanjut tentang pembuatan dan penggunaan pupuk organik cair, serta upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan ketelatenan warga desa mategal dalam penggunaan pupuk organik cair.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H