Islam membimbing kita untuk bisa bersikap dan memberi pandangan yang adil, tidak diskriminatif dan inferior (merendahkan),terhadap seseorang yang hidup dengan HIV, apapun penyebabnya. Al-Qur'an membahas masalah kehidupan secara detail manusia, salah satunya adalah HIV/AIDS. Allah berfirman dalam QS. Al-Isra :32 " dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zin aitu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." Ayat tersebut mengandung unsur peringatan Allah swt. agar kita tidak berzina (seks tanpa sebab) . itu cara dalam pencegahan HIV dan AIDS dalam Islam.
Penyakit HIV/AIDS memiliki tantangan bagi agama islam. Agama sebagai landasan dalam kultural memberikan pandangan bahwa HIV/AIDS adalah ujian, yang wajib dipahami dampaknya. Pandangan islam tentang orang yang hidup dengan HIV/AIDS bisa dianggep sebagai peringatan,ujian,cobaan atau bencana. Agama islam banyak menjelaskan baik dalam ayat maupun hadist dan bisa diamalkan untuk menyingkirkan kecemasan atau depresi yang disertai rasa bersalah dan rasa putus asa. Allah berfirman dalam QS. Al-Imran:139 " dan janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) ,jika kamu orang-orang yang beriman."
Dalam QS. Al-Isra' :32 Allah swt menganjurkan untuk tidak berbuat zina. Berhubungan seks dengan bergantian pasangan, memang ada kemungkinan penularan HIV jika bagian yang terinfeksi virus. Cara ini dilarang oleh ajaran islam sebagai kekejian dan dengan cara yang jahat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H