Mohon tunggu...
Charvienli Pudji Merzhindi
Charvienli Pudji Merzhindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis untuk ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Anak Butuh Cinta dan Perhatian

19 April 2022   20:52 Diperbarui: 25 April 2022   12:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin pesat perkembangannya semakin jauh pula pengalaman yang akan ia dapatkan. Sistem saraf akan mengalami perkembangan yang sangat dinantikan bagi para orang tua. 

Sebelum mengetahui tahapan perkembangan sistem saraf pada masa anak usia dini, kita harus mengetahui tentang pentingnya memahami sistem saraf yang berada di dalam tubuh. Telah diketahui bahwa tubuh manusia itu dikendalikan oleh saraf yang mencakup keseluruhan organ tubuh manusia. Jadi, setelah kita memahami salah satu yang menjadi peran saraf pada tubuh manusia. Kita juga harus mengetahui bagaimana sebenarnya tahapan perkembangan saraf ketika anak sedang menginjak usia dini, di tahun pertama kelahiran anak pastinya sistem saraf mengalami perkembangan secara perlahan. Hal tersebut dapat ditemui karena semasa anak di dalam kandungan anak telah berkembangan sistem sarafnya, jadi tidak hanya berkembang pada tahun pertama kelahirannya di dunia.

Perkembangan sistem saraf pada anak usia dini itu berkembang sesuai dengan tahapan usia tentunya. Jadi, tidak akan berpatokan pada kewajiban yang mengharuskan sistem saraf itu berkembang memenuhi kebutuhan A hingga Z. Tahapan perkembangan sistem saraf anak usia dini sendiri itu bisa dimulai dan dilihat pada tahun pertama ia lahir di dunia. Contohnya, di 1000 hari pertama kelahirannya yang penuh dengan berbagai perkembangan sistem saraf yang mengoperasikan otak dengan baik sesuai dengan tahapannya. Tidak semua orang tua memahami bagaimana sebenarnya tahapan sistem saraf di usia pertama kelahiran anak, Mengulas kembali bagaimana bentuk janin sewaktu didalam kandungan, saat usia janin 5 bulan bentuknya sebesar apel. Hal tersebut juga menjadi pengaruh pertumbuhan besar kecilnya otak, lalu menginjak usia 8 bulan saraf otaknya mulai berkembang setiap detiknya. Setelah sarafnya berkembang lalu berkembanglah otak bayi yang mulai membentuk dengan bentuk yang sempurna jadi lebih besar daripada ukuran sebelumnya, otaknya pun menjadi ukuran yang normal untuk manusia. 

Perkembangan sistem saraf otak anak ini juga mempengaruhi perilakunya ketika anak bisa tersenyum dengan sempurna. Anak mulai bisa berkomunikasi melalui gestur senyuman ketika merespon sesuatu yang membuatnya senang itu pada saat menginjak usia 2 bulan. Memasuki usia 1 tahun anak mulai bisa mengoceh dan belajar berbicara, mulai dari "ma..maa....maa" dan perkembangan ini karena kemampuan otaknya mulai berkembang dengan baik sesuai tahapan. Ketika anak memasuki usia 3 tahun, anak mulai dapat mengenali dirinya sendiri. Perkembangannya pun semakin banyak, mulai dari sudah dapat berjalan, berbicara, bercerita, dan banyak bertanya. Di usia ini pula anak mulai melakukan stimulasi perkembangan dari belajar berjalan, belajar berbicara, dan belajar mengenal warna, bahkan anak mulai bisa membuat ide-ide baru. Di usia ini pula, saraf otaknya mulai berkembang sehingga dalam perkembangan bicaranya ia sudah dapat dengan fasih mengucapkan kata "ibu" "makan" dan bisa berbicara mengenai apa yang ia inginkan saat itu.

Masa anak usia dini, itu juga disebut dengan usia prasekolah. Jadi, perkembangannya itu masih pada era yang diawasi secara langsung oleh orang tuanya. Pada saat masa ini, tepatnya usia 5 tahun koneksi saraf yang bisa dibilang dua kali lipat lebih banyak dari yang dihasilkan oleh orang dewasa, jadi banyak sekali pengalaman serta ide-ide baru yang tercipta ketika masa anak usia dini. Anak usia dini itu anak yang luar biasa, mulai dari kebahagian mereka, ide-ide kreatif mereka bahkan gerakan yang dimiliki mereka dikelola oleh otak. Melihat fakta 90% perkembangan otak anak itu terjadi ketika sebelum mereka menginjak usia sekolah, jadi dari hal itu 5 tahun pertama kelahirannya di dunia menjadi sangat penting. Pentingnya mengetahui dan memberikan ruang untuk stimulus perkembangan otak anak melalui keluarga, karena stimulus yang paling baik itu berasal dari cinta dan perhatian. Semakin kita memberikan stimulus, seperti halnya menghibur anak serta memberikan permainan yang akan menantang atau mengasah kemampuan mereka, kita akan dapat lebih mudah untuk melakukan stimulus yang terbaik untuk perkembangan anak. Stimulus yang dilakukan itu anggap saja seperti kita menanam tanaman, ketika kita membiarkan tanaman tersebut tanpa memberinya cinta dan perhatian untuk perkembangannya maka ia akan layu. Maka, kasih sayang serta perhatian itu sangatlah penting untuk memelihara perkembangan otak anak. Selain cinta dan perhatian, kita juga bisa melakukan stimulus untuk perkembangan otak anak itu bisa dengan mengeksplorasi lingkungan. Eksplorasi lingkungan, akan memberikannya banyak pengalaman baru sehingga anak dapat menerima informasi serta dapat mengontrol emosinya ketika berada diluar zonanya. Stimulus lainnya juga bisa membacakan cerita, sering mengajak anak berbicara https://www.generasimaju.co.id/7-langkah-maksimalkan-perkembangan-otak-anak?gclsrc=aw.ds&gclid=CjwKCAjw9e6SBhB2EiwA5myr9p-pZ_LXNTvZ9JdSEsZ6un-DPB2N9WBk7eYnRYkYBFslxRdJpY6jUhoCK-oQAvD_BwE. Melalui stimulasi tersebut maka kita akan membantu proses perkembangan otak anak sesuai dengan usianya.

Setelah mengetahui bagaimana sebenarnya otak anak itu dapat berkembang, dan belajar mengenai stimulus yang harus diterapkan. Kita juga dapat menyimpulkan bahwa otak menjadi peran penting berbagai macam perkembangan di masa anak usia dini. Jadi, tidak hanya memberikan ruang bebas untuk eksplor dunianya namun kita juga harus menjaga stimulus melalui lingkungan keluarga yang penuh dengan cinta dan perhatian. Sebaik-baiknya orang lain, masih lebih baik orang terdekat yang mengambil peran dalam perkembangan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun