Mohon tunggu...
Charvienli Pudji Merzhindi
Charvienli Pudji Merzhindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis untuk ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Benarkah Tubuh Manusia Memiliki Zat Kimia?

4 Maret 2022   09:34 Diperbarui: 4 Maret 2022   11:00 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai zat kimia yang di dalam tubuh manusia nih, pasti banyak kaum awam yang belum paham akan maksud "zat kimia" apabila tidak diberikan penjelasan yang tepat, nantinya akan timbul banyak perspektif yang kurang tepat. Tubuh manusia dikendalikan oleh neuron dan otot, melalui perspektif tersebut akan membawa kita menuju pada penjelasan zat kimia dalam diri manusia. Manusia memiliki sel saraf neuron sekitar 100 miliar, dan juga didalam neuron manusia memiliki sistem pemancar saraf yang bisa disebut dengan neurotransmitter. Melalui pemancar saraf manusia tersebut kita dapat mengetahui bagaimana kinerja saraf kita selama berekskresi di dalam tubuh. Dari beberapa pengantar yang telah disebutkan bahwa zat kimia yang ada didalam tubuh manusia itu disebut dengan neurotransmitter atau pemancar saraf manusia.

Apa sih kegunaan dari neurotransmitter atau pemancar saraf pada sistem kerja tubuh manusia? mengolah pesan dalam tubuh dan mengirimkan sinyal atau pesan antar neuron dari asalnya (sel saraf) menuju sel target (otot, kelenjar, dan otot lainnya). Dalam sinapsis memiliki celah penghubung antara kedua sel yakni sel saraf dan sel target Sumber. Pesan dalam tubuh itu dikelola menuju sel target yakni sinapsis. Gerak tubuh manusia itu timbul karena adanya gerak otot dan kelenjar, yang telah diolah melalui sinapsis. Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah otot juga menjadi penghantar pesan? Otot manusia dapat menerima pesan apabila ada penghantar dari asetikolin. Asetikolin merupakan salah satu jenis neurotransmitter yang berhubungan dengan otot,  yang mana pengolahan pesan dari sel saraf ditujukan ke dalam sinapsis otot manusia.

Neurotransmitter ini dapat ditemukan dalam senyawa sistem saraf organisme vertebrata. Sistem saraf pusat dari vertebrata secara umum terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi secara umum terdiri dari saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat ke seluruh bagian yang ada di tubuh manusia Sumber. Setelah pengantar dari vertebrata dapat mengulik lebih dalam asetikolin, bagian neurotransmitter ini sangat erat hubungannya dengan sistem saraf tepi yang meliputi dengan saraf motorik. Secara pandangan umum dapat diketahui bahwa motorik ini yang mengontrol pergerakan dari tubuh manusia.

Gerak tubuh manusia tentu juga memiliki hubungan dengan hormon yang ada di otak manusia. Bagian dari neurotransmitter yang memiliki kelompok katekolamin letaknya berada di dalam otak dan tubuh disebut dengan norepinefrin ada juga jenis neurotransmitter yang berhubungan dengan otak adalah  dopamin Sumber.

Norepinefrin ini dapat menghasilkan sebuah nukleus di otak, beralih pada bagian luar otak norepinefrin juga menjadi ganglia simpatis yang letaknya berada di dekat sumsum tulang belakang. Fungsinya sendiri pun sama saja seperti asetikolin namun norepinefrin ini mengikat serta mengaktifkan reseptor dari sel target. Sehingga hubungannya antara asetikolin dengan norepinefrin ini yang memobilisasi otak dan tubuh untuk bertindak jadi saling melengkapi.

Adanya norepinefrin ini berguna untuk meningkatkan pembentukan serta pengembalian memori otak dan juga berguna untuk memfokuskan perhatian seperti meningkatkan kegelisahan dan kecemasan. Berhubungan dengan fungsi norepinefrin ini akan terjadi keterikatan dengan neurotransmitter yang lain, hal tersebut disebabkan oleh adanya fungsi yang mengatakan bahwa memberikan tingkatan fokus pada perhatian.

Perhatian akan muncul apabila rasa nyaman itu ada, nah hormon apa yang menimbulkan atau mengontrol rasa nyaman itu?. Pasti banyak stigma yang muncul bahwa rasa nyaman hadir pada keluasan hati dari seseorang, namun hal tersebut terjadi pada neuron manusia yang terletak di dalam sistem saraf pusat dan sel-sel enterokromafin dalam saluran pencernaan yang dapat disebut dengan serotonin, neurotransmitter jenis serotonin ini dipercaya sebagai hormon yang menimbulkan rasa nyaman dan senang Sumber.

Pengaruh dari rasa nyaman juga akan memberikan stimulus terhadap kegiatan yang terjadi pada tubuh. Hormon manusia tersebut tentunya dipengaruhi oleh neuron yang ada didalamnya. Yang menjadi pertanyaan disini apakah rasa nyaman selalu ada dalam diri manusia? jawabannya tentu tidak, mengapa? karena pengaruh dari neuron serotonin ini yang mengendalikan timbulnya rasa nyaman dan senang dari diri seorang manusia. Rasa nyaman tentunya memiliki peran yang sangat penting terhadap hormon manusia, nah ini yang menjadikan mengapa di dalam diri manusia itu terdapat zat kimia. Zat kimia yang dimaksud ialah zat atau pengantar sel yang berfungsi untuk mengelola atau mengontrol kegiatan yamg terjadi pada diri manusia.

Dapat disimpulkan bahwa setiap zat kimia yang ada di dalam tubuh manusia sama-sama memiliki peran penting terhadap sistem kerja saraf manusia atau dapat disebut dengan neurotransmitter. Neurotransmitter ini tida hanya bekerja untuk menghantarkan informasi namun juga bekerja untuk mengontrol rasa nyaman pada diri manusia sehingga setiap stimulus yang terjadi dapat berjalan sesuai dengan kinerja otak dan hati. Tujuan dari neurotransmitter ini agar manusia bisa mengontrol dirinya dalam bertindak dan mengatur pola pikirnya dengan bantuan neuron-neuron yang ada didalam tubuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun