Studi bahasa (grammar) yang kedua yakni mencakup area morfologi (morphology) yang didalamnya mengolah kata-kata menjadi unit yang lebih luas cakupannya. Studi bahasa (grammar) ketiga yakni sintaksis (syntax) yakni mengolah kata-kata yang muncul untuk menjadi kalimat maupun frasa.Â
Selain itu juga terdapat struktur bahasa yang juga berpengaruh terdapat perkembangan LAD yakni fonem (unit dasar & digunakan secara tunggal dengan kata yang dihasilkan tidak mengandung makna), morfem (unit terkecil & mengandung makna), semantik (cabang dari ilmu bahasa yang mengandung makna), pragmatik (smempertimbangkan kegunaan kata), sintaksis (pengendali kata untuk membentuk sebuah frasa & kalimat).
Nah, sekarang sudah mulai ada gambaran kan apa saja yang berpengaruh terhadap  penataan bahasa. Mulai dari kondisi fisiologis anak  merupakan kemampuan dari organ terkait yang berfungsi untuk mendukung kelancaran anak dalam berbahasa & berbicara.Â
Gangguan ini juga dapat disebut dengan gangguan Bahasa ekspresif, apabila indikasi gangguan itu muncul maka akan menyebabkan seseorang tidak mampu menyeimbangkan penataan bahasanya.Â
Sintaksis yang akan mengatur kombinasi, dan memproduksi kata menjadi kalimat , namun bila seseorang anak mengalami kegagalan dalam fisiologisnya sehingga tidak dapat mengontrol pengaturan kata maka akan terjadilah kecemasan.Â
Kecemasan tersebut akan membuat anak segan untuk belajar berbicara, bisa dikatakan kecemasan ini menjadi faktor utama penyebab anak tidak mau berada pada proses stimulus terhadap LAD.Â
Adapun metode stimulus yang harus dilakukan ketika anak sedang mengalami kecemasan ialah, hiburlah anak dengan bercerita atau mendongeng. Berharap dengan bercerita anak mau untuk merespon lalu akan berbicara lagi. Memperkenalkan kata-kata setiap hari kepada anak seperti nama-nama hewan, tumbuhan dan lainnya. Membantu anak untuk  menyelesaikan kalimatnya dan mengajak anak untuk berbicara setiap harinya.
Dari situ penataan Bahasa anak akan terstruktur secara perlahan dan sintaksis yang dimiliki oleh anak akan bekerja dengan semestinya untuk mengolah makna yang ada didalam bahasa anak.
Yang menjadi titik fokus didalam struktur Bahasa khususnya fase penataan bahasa (sintaksis) ialah memahami keadaan anak mulai dari yang dasar yakni kondisi fisiologis anak. Jadikan diri anda (orang tua) sebagai media untuk anak agar mau dan terus ingin belajar.Â
Menumbuhkan mood dan rasa percaya diri kepada anak agar tidak muncul rasa cemas yang berakibat terhadap sintaksisnya. Karena peran orang tua akan sangat berpengaruh dalam perkembangan bahasa anak, terutama ibu yang menjadi model utama dalam perkembangan bahasa anaknya.Â
Dalam perkembangan bahasa juga harus menghadirkan banyak pemahaman stimulus yang nantinya akan berguna untuk mengatasi gangguan-gangguan bahasa pada anak.