DINAMIKA MASYARAKAT DESA KAMPUNG LALANG, KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, desa adalah kumpulan masyarakat hukum yang mempunyai kewenangan untuk mengatur kepentingan masyarakat setempat. Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga, yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa). Adapun perdesaan adalah daerah pemukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim, air, sebagai syarat penting bagi terwujudnya pola kehidupan agraris penduduk di tempat itu.Â
desa memiliki kewenangan untuk mengurus dan mengatur kepentingan masyarakatnya sesuai dengan kondisi dan sosial budaya setempat, posisi desa yang memiliki otonomi asli sangat strategis sehingga memerlukan perhatian yang seimbang terhadap penyelenggaraan otonomi daerah. Hal tersebut dengan otonomi desa yang kuat akan memengaruhi secara signifikan perwujudan otonomi daerah. Untuk itu  Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (Kessos) FISIP USU, Nicastro Spain purba dengan nim 210902104, Christian Anugrah 210902032, Lisna Sahara 220902029, Katrin Natalia 2209075, Ruth Evelonia Siburian 220902027, melakukan  observasi ke desa DESA KAMPUNG LALANG, KECAMATAN MEDAN SUNGGAL,SUMATERA UTARA.
Dinamika Masyarakat Pedesaan
Dinamika masyarakat pedesaan adalah konsep yang mencakup berbagai perubahan kompleks yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di daerah pedesaan. Perubahan ini melibatkan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan, yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Di dalam konteks sosial, misalnya, perubahan struktur keluarga menjadi sangat penting. Dalam banyak komunitas pedesaan, kita melihat pergeseran dari keluarga besar yang tradisional ke keluarga inti.Â
Perubahan ini berimplikasi pada pola interaksi sosial, dimana hubungan antar anggota keluarga menjadi lebih intim namun juga lebih terfokus pada individu. Peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan di rumah tangga dan masyarakat juga menjadi salah satu dampak positif dari pergeseran ini, menciptakan ruang bagi advokasi dan diskusi yang lebih terbuka mengenai isu-isu seperti pendidikan dan kesehatan.
Dalam bidang ekonomi, dinamika masyarakat pedesaan ditandai oleh diversifikasi sumber pendapatan. Meskipun pertanian tetap menjadi aktivitas utama, banyak petani mulai mencari peluang baru melalui usaha sampingan. Misalnya, beberapa komunitas mengembangkan kerajinan tangan, agrowisata, dan produk lokal yang dapat dipasarkan secara online.Â
Dengan meningkatnya akses ke teknologi informasi dan komunikasi, petani dan pengusaha lokal kini dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Mereka bisa memanfaatkan platform digital untuk menjual produk dan mendapatkan informasi terkini tentang tren pasar. Namun, meski ada banyak peluang, tantangan seperti akses terbatas terhadap modal, pengetahuan, dan pelatihan tetap menghambat banyak individu dan kelompok dalam mengoptimalkan potensi ekonomi mereka.
Migrasi juga menjadi aspek penting dalam dinamika masyarakat pedesaan. Proses urbanisasi yang cepat telah mendorong banyak penduduk desa untuk pindah ke kota dalam pencarian peluang kerja yang lebih baik. Hal ini berdampak pada demografi desa, dengan banyaknya tenaga kerja yang berkurang.Â
Namun, ada pula fenomena migrasi balik, di mana individu yang berhasil di kota memutuskan untuk kembali ke desa mereka, membawa serta pengetahuan dan keterampilan baru. Kembalinya mereka sering kali diiringi dengan ide-ide segar dan investasi yang dapat membantu mengembangkan ekonomi lokal. Meskipun migrasi dapat memberikan kontribusi positif, pengaruhnya terhadap komunitas harus dikelola dengan baik agar tidak menyebabkan ketimpangan atau kehilangan identitas budaya.