Mohon tunggu...
2130021022 MURNI ARUMAHATI
2130021022 MURNI ARUMAHATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

introvert

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Petualangan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unusa di Desa Tambaksumur: dari data hingga aksi nyata

3 Januari 2025   09:14 Diperbarui: 3 Januari 2025   09:14 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejumlah mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, prodi S1 Kesehatan Masyarakat dari kelompok 8 yang beranggotakan 10 orang telah berhasil menggelar program Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di Desa Tambaksumur RT 01, dimulai pada tanggal 13 menjadi pembukaan program pembelajaran berbasis lapangan (PBL) di Balai Desa. Tim mahasiswa kesehatan masyarakat berkumpul bersama perangkat desa dan warga untuk memulai rangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan lingkungan. Dalam pembukaan tersebut, kepala desa memberikan sambutan hangat, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, kader kesehatan, dan masyarakat. Harapan besar terucap bahwa kegiatan ini bisa membawa perubahan positif bagi desa.

Hari berikutnya, pada tanggal 14-15 tim mahasiswa melanjutkan kegiatan dengan sowan ke rumah Ketua RT dan para kader kesehatan desa. Perjalanan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah awal memahami kondisi lapangan langsung dari tokoh masyarakat setempat. Dengan keterbukaan mereka, mahasiswa mendapatkan informasi penting terkait masalah kesehatan yang ada di desa. Dari pengamatan awal, kondisi desa yang heterogen memunculkan tantangan tersendiri, terutama terkait kebiasaan warga dan akses terhadap fasilitas kesehatan.

Setelah memahami karakteristik desa, tim mulai terjun langsung ke masyarakat untuk wawancara dan pengumpulan data. Dengan antusias, warga berbagi cerita tentang kondisi kesehatan mereka. Analisis data yang dilakukan menunjukkan dua masalah kesehatan utama yang mendesak: infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dipicu oleh polusi udara, dan hipertensi, yang erat kaitannya dengan pola makan dan gaya hidup. Kesimpulan ini menjadi dasar penentuan prioritas intervensi kesehatan di desa.

Sebagai tindak lanjut, program intervensi pun disusun. Salah satu program utama adalah gotong royong membersihkan lingkungan, termasuk membuang sampah yang bisa mencemari udara. Tim juga menginisiasi penanaman tanaman polutan, seperti lidah mertua, krismil, asoka, lavender, pinka, dan losmeri untuk membantu menyaring udara di sekitar rumah warga. Tidak lupa, tim menyelenggarakan sosialisasi sederhana terkait pencegahan ISPA dan hipertensi. Sosialisasi ini diisi dengan tips menjaga pola makan sehat, pentingnya berolahraga, serta langkah-langkah mengurangi paparan polusi.

Kegiatan ini berhasil menciptakan atmosfer kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa. Tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan bersama. Semangat gotong royong dan kesederhanaan program menjadi kunci keberhasilan PBL ini, memberikan inspirasi bagi desa-desa lain untuk melangkah ke arah yang lebih sehat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun