Mohon tunggu...
21025010187 Abrorurizal Laduni
21025010187 Abrorurizal Laduni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Cairan Pengendalian Hama Tikus pada Kelompok Tani Kelun

23 Oktober 2023   11:55 Diperbarui: 23 Oktober 2023   12:25 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pengadukan semua bahan, sebelum di fermentasi secara anaerob/Dokpri

Hama tikus merupakan keluhan yang diutarakan oleh kelompok tani diKelurahan Kelun Kota Madiun. Mereka mengupayakan bagaimana hama tikus tidak mengganggu produktivitas padi mereka. Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian menggelar sosialisasi pembuatan cairan berbahan dasar air seni kelinci sebagai pengendalian hama tikus.

Menurut Pak Karto, pembicara dari UPT Daerah Mojokerto sebenarnya pembuatan karya inovatif tersebut sangat sederhana. Air kencing Kelinci dicampur dengan kalsium Karbida , probiotik dan air kelapa. Kemudian campuran bahan-bahan itu dilakukan fermentasi selama tiga hari. Tapi sebelumnya harus diaduk hingga merata campuranya. Dan setelah difermentasi, langsung bisa digunakan" ungkap Husni yang juga menyebutkan harus disediakan kandang kelinci yang sudah dimodifikasi agar bisa memisahkan air kelinci dengan kotoran kelinci.

Sedangkan penggunaannya, cukup praktis, yaitu hasil fermentasi tersebut langsung disemprotkan ke tanaman padi. "Disemportkan dengan alat penyemprot, tentunyanya harus dicampur terlebih dahulu dengan air dengan perbandingan satu sendok plastik hasil fermentasi dengan 5 liter air" kata petani muda tersebut yang menjelaskan karya inovatifnya tersebut juga mendapat dukungan dari Kemenpora RI. Pengusir hama Tikus tersebut, sebelumnya juga akhirnya dilakukan oleh kelompok tani di Kelurahan Kelun Tersebut.

"Bahkan hasil fermentasi dari air kencing Kelinci juga dapat mencegah hama lain yang menyerang tanaman padi. Misalnya hama Sundep" tegas Pak Karto.
Dan untuk itu, tambahan dari Pak Karto, sebaiknya petani, terutama petani muda harus memulai untuk memilihara Kelinci mengingat selama ini kesulitannya adalah pada pengadaan air kencing Kelinci. Ataupun bisa diganti dengan air seni Sapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun