Mohon tunggu...
21025010187 Abrorurizal Laduni
21025010187 Abrorurizal Laduni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur Menganalisa Laju Infiltrasi di Desa Ngembangan Lor

31 Agustus 2023   15:30 Diperbarui: 31 Agustus 2023   15:40 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dua mahasiswa UPN "Veteran" telah melaksanakan kegiatan laju infiltrasi pada Rabu, 23 Agustus 2023 dilahan bawang merah Jalan Tirta Raya, Nambangan Lor, Manguharjo, Kota Madiun. Menurut mereka, laju infiltrasi penting diketahui sebelum proses penanaman, dan juga sebagai perawatan lahan agar terhindar dari erosi tanah. Curah hujan yang relatif sedang hingga rendah. Hal tersebut membuat tanah menjadi pecah-pecah. Namun, bagi tanaman sendiri tanah yang pecah tidak mempengaruhi proses pertumbuhan jika memiliki laju infiltrasi yang baik. Laju infiltrasi dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi tingkat laju infiltrasi dilahan bawang merah serta menganalisa faktor-faktornya.

Infiltrasi adalah bagian yang sangat penting dalam siklus hidrologi khususnya dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran di sungai. Dengan adanya infiltrasi yang terjadi secara optimal, maka limpasan permukaan akan terkendali, selain itu tanaman juga akan memperoleh cadangan air yang diikat oleh akarnya, serta menyuplai kebutuhan evapotranspirasi. Laju infiltrasi dihitung untuk mengetahuo klasifikasi infiltrasi yang digunakan untuk mengetahui, potensi infiltrasi pada suatu penggunaan lahan. Proses masuknya air secara vertikal kedalam tanah atau Infiltrasi sangat mempengaruhi ketersediaan sumber daya air dalam tanah. Banyaknya air per satuan waktu yang masuk melalui permukaan tanah disebut laju infiltrasi (infiltration rate) dinyatakan dalam mmh-1 atau cmh-1 dimana laju Infiltrasi dapat diperbesar dengan mempengaruhi salah satu dari faktor-faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi yaitu meningkatkan banyaknya air yang masuk kedalam tanah dengan meningkatkan simpanan depresi yang ditimbulkan oleh pengolahan tanah, pembuatan galengan atau pengolahan lahan menurut kontur, mengurangi besarnya evaporasi, dengan pemberian mulsa misalnya juga memperbesar jumlah air yang masuk kedalam tanah, pemupukan dengan pupuk organik, penutupan tanah dengan vegetasi atau sisa-sisa tanaman dan menjaga ekosistem flora dalam tanah karena lubang atau celah-celah pada tanah yang ditimbulkan oleh binatang-binatang tanah, seperti cacing dan serangga dapat memperbesar jumlah air yang meresap ke dalam tanah.

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu 23 Agustus 2023 dilahan bawang merah, dan juga tebu. Dilahan tersebut termasuk kedalam tanah Inceptisol dengan karakteristik pada saat itu kering, keras, dan pecah-pecah. Pengukuran laju infiltrasi dibantu dengan tabung yang diukur ketinggian awal dan akhir air yang ada didalamnya. Satuan dari infiltrasi sendiri ialah (mm/jam). Metode pengukuran laju infiltrasi dengan mencatat penurunan tinggi muka air (h) yang sudah ditentukan. Laju infiltrasi aktual (faktual) dihitung dengan menggunakan persamaan (1) dimana (faktual) adalah laju infiltrasi lapangan (mm/jam), beda tinggi penurunan muka air (jam) (h) terhadap waktu (t) yang telah ditentukan, = 60. Pengukuran dihentikan apabila sudah medapatka  H atau T yang konstan.

Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan bahwa pada titik 1 ialah 17,17 mm/jam (laju infiltrasi agak lambat). Pada titik 2 mendapatkan hasil perhitungan f aktual 49,01 mm/jam (laju infiltrasi sedang). Sedangkan pada titik 3 mendapatkan hasil perhitungan f aktual 19,85 mm/jam (laju infiltrasi agak lambat). Hal ini dikarenakan dengan fraksi liat yang tinggi pada tanah inceptisol akan mengalami penambahan luas permukaan partikel tanah dan mengakibatkan porositas berkurang. Laju infiltrasi akan melambat ketika porositas tanah nya kecil. Nurmi et al (2013) mengatakan bahwa lokasi penelitian yang memiliki volume infiltrasi yang lambat dapat disebabkan oleh kadar liat yang tinggi. 

Laju infiltrasi yang lambat akan membuat tanaman kesulitan untuk mendapatkan asupan air. Namun, laju infiltrasi yang cepat juga akan membuat kandungan kimia tanah mudah tercuci. Oleh karena itu, pengolahan pada lahan dengan laju infitrasi yang lambat juga perlu memperhatikan saat mengolah tanah, pengolahan tanah dengan pupuk pembenah tanah juga dapat memperbaiki porositas tanah yang terlalu rapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun