Pembangunan Jalur Lintas Selatan merupakan proyek nasional bagian dari proyek Pembangunan Pantai Selatan Jawa (Pansela) yang berada di Provinsi Jawa Timur. Proyek ini melewati beberapa wilayah Selatan Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Timur meliputi 8 wilayah administrasi pemerintah kabupaten, yaitu: Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.
Pembangunan Jalur Lintas Selatan memberi dampak positif dalam berbagai aspek di wilayah selatan Jawa Timur, yaitu dari segi industri pariwisata dan perekonomian di selatan Jawa Timur. Pembangunan Jalur Lintas Selatan Jawa Timur dapat mengurangi kendala aksesibilitas antar wilayah yang menjadi salah satu masalah yang terjadi. Dengan hal ini tentunya dapat meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut seperti dalam sektor pariwisata, sehingga perekonomi pada daerah tersebut dapat berkembang.
Pembangunan jalan yang saat ini dilaksanakan adalah proyek Pembangunan Jalur Lintas Selatan yang berada di Kabupaten Tulungagung dan Blitar. Dalam proyek ini dibagi beberapa segmen salah satunya adalah Proyek Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Lot. 3 Pantai Serang -- Sumbersih Kab. Blitar dengan panjang trase 4,3 km. Proyek dimulai dari daerah Pantai Serang sampai Sumbersih yang bertempat di Desa Serang, Kec. Panggungrejo, Kab. Blitar.
Saat ini mahasiswa Jurusan Teknik Sipil UPN "Veteran" Jawa Timur melakukan kegiatan magang pada Proyek Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Lot. 3 Pantai Serang -- Sumbersih Kab. Blitar. Melihat pekerjaan pada proyek ini sangat kompleks serta memiliki banyak potensi ilmu bidang Teknik Sipil membuat kami semakin giat untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Â
Saat ini di Proyek Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Lot. 3 sedang berjalan pekerjaan galian dan timbunan. Pekerjaan galian dan timbunan merupakan bagian pekerjaan yang membutuhkan waktu cukup lama karena memiliki volume pekerjaan yang besar. Hal ini disebabkan oleh kondisi medan yang dilewatinya berupa lembah dan perbukitan.
Pekerjaan galian dilakukan menggunakan alat berat Excavator. Untuk mempermudah proses penggalian maka dilakukan peledakan untuk menguraikan batuan induk menjadi pecahan batuan. Kegiatan peledakan terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengeboran, pengisian bahan peledak pada setiap lubang, perangkaian dan pengecekan akhir rangkaian, peledakan, serta pengecekan pasca ledakan. Setelah peledakan barulah dilakukan pekerjaan galian. Dengan dilakukan peledakan, produktivitas alat berat akan meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H