Kelompok KKN Kebangsaan di desa Seruawan tuai respon positif dari petani usai adakan kegiatan sosialisasi pengendalian hama terpadu pada hama penggerek batang cengkeh pada Senin (5/8) lalu. Kegiatan yang merupakan program unggulan pada sektor pertanian ini dilaksanakan di balai desa Seruawan dengan melibatkan petani khususnya yang menanam komoditi cengkeh.
Pada suatu kesempatan, Suranti Pratiwi, mahasiswi Agroteknologi selaku penanggung jawab kegiatan ini mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk memberikan edukasi kepada petani mengenai teknik pengendalian hama terpadu, sehingga populasi dan kerusakan yang disebabkan oleh hama penggerek batang cengkeh dapat dikendalikan pada tingkat yang tidak merugikan secara ekonomi. Selain itu, program ini juga memastikan bahwa kualitas dan keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
"Jadi saya sempat melakukan observasi pada kebun cengkeh dan mendapati bahwa memang serangan PBC ini menjadi momok bagi para petani, karena dapat menurunkan hasil panen yang bisa mencapai 20-80%. Makanya kemudian saya inisiasi program pengendalian hama terpadu ini untuk mengedukasi petani bahwa ada berbagai teknik yang dilakukan dalam mengendalikan hama PBC ini", ungkap Suranti ketika diwawancarai pada Selasa (6/8).
Dalam program ini, para petani diajarkan berbagai praktik pengendalian hama terpadu yang mengutamakan aspek ekologi dan efisiensi ekonomi. Beberapa teknik yang diajarkan meliputi: karantina tanaman, metode budidaya, pengendalian mekanis, dan pengendalian biologis. Selain itu, petani juga diberi pelatihan untuk membuat pestisida nabati dari daun cengkeh. Inovasi ini menghasilkan pestisida nabati yang memiliki keunggulan berupa biaya rendah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan. Produk ini dapat dijual atau digunakan untuk kebutuhan pribadi, sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat dalam mengendalikan hama penggerek batang cengkeh serta meningkatkan perekonomian lokal.
Dalam sambutannya, Bapak Raja Negeri Seruawan, Alfons Pentury, S.Pt menyatakan bahwa program ini merupakan sesuatu yang baru bagi para petani di desa Seruawan, memberikan mereka pengetahuan baru dalam mengelola kebun cengkeh. Beliau berharap melalui program ini, para petani dapat lebih teredukasi untuk memperhatikan dan merawat kebun cengkeh mereka, sehingga produktivitasnya dapat meningkat.
Pada kesempatan yang sama, Bapak Roy Sahetapy, salah satu peserta kegiatan, menyampaikan rasa antusiasnya terhadap acara tersebut karena penjelasan yang diberikan cukup mudah dipahami. Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini membawa pengetahuan baru bagi para petani.
"Saya baru tahu bahwa daun cengkeh bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Ini menjadi ilmu baru bagi saya sendiri. Tadi juga ditunjukkan cara pembuatannya yang ternyata cukup mudah," ungkapnya.
Tanggapan positif dari para petani di desa Seruawan juga tercermin dalam peningkatan pengetahuan mereka tentang pengendalian hama terpadu pada batang penggerek cengkeh. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai pre-test yang awalnya 50%, kemudian meningkat menjadi 72% pada post-test, dengan nilai tertinggi mencapai 100/100. Selain itu, berdasarkan data kuesioner, pada pertanyaan "Apakah Anda paham dengan materi sosialisasi?" 100% responden menjawab "Paham."
Di akhir kegiatan, dilakukan sesi dokumentasi dan penyerahan produk pestisida nabati oleh Ketua Kelompok, Yulius Ruspanah, kepada perwakilan petani. Diharapkan produk ini dapat diterapkan pada lahan perkebunan cengkeh.