Situs kota Cina adalah sebuah situs peradaban peninggalan orang cina pada saat orang cina berada di Medan dengan maksud berniaga serta jalur perdagangan karena situs kota Cina dekat dengan pelabuhan Belawan-Medan.
Letak geografis mengatakan situs kota Cina terletak di Jl. Kota Cina, Paya Pasir, Kec. Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara 20254. Terletak disebuah perkampungan menjadikan situs kota Cina ini menjadi perhatian pemerintah baik dalam pengelolaannya maupun dalam sisi letak situs kota Cina tersebut.
Situs kota Cina ini memiliki beberapa koleksi seperti koin, arca, keramik, gerabah, serta peninggalan lainnya. Situs kota Cina ini di berdiri sekitar 1970-an yang berawal dari ditemukannya arca dalam penggalian proyek Tol Belmera, seketika pengalihan besar-besaran dilakukan untuk menemukan peninggalan lainnya.
Dengan dikelola secara mandiri oleh Prof. Dr. Iwan Azari yang merupakan ahli sejarah dan dosen Universitas Negeri Medan. Dikenakan tiker masuk seharga Rp 15.000 untuk umum, Rp. 10.000 untuk mahasiswa dan Rp. 5.000 untuk pelajar.
Situs kota Cina tidak terlalu luas, lokasi parkir hanya bisa 2 mobil dan beberapa sepeda motor, keadaan dalam situs kota Cina sangat memperihatinkan karna letaknya yang dekat dengan muara dan langsung terhubung dengan Belawan maka sering kali terjadinya banjir ketika pasang datang yang mengakibatkan barang-barang peninggalan mengalami kerapuhan akibat terendam dengan air laut.
Perlunya pemerintah daerah kota Medan dalam hal ikut serta melihat kondisi situs kota Cina yang perlunya pembangunan benteng atau tanggung disisi dekat muara agar ketika pasang naik, air tidak menggenangi area situs kota Cina. Dan perlunya bantuan material dalam situs kota Cina supaya dapat menjadi lebih menarik untuk diperlihatkan.
Perlunya sosialisasi kepada masyarakat kota Medan khususnya masyarakat yang ada disekitar situs kota Cina betapa pentingnya situs kota Cina ini untuk dapat dilestarikan dan dipertahankan.
Peran pemerintah daerah juga harus mengusulkan situs kota Cina menjadi Cagar Budaya Indonesia karena memiliki peninggalan dan sejarah yang harus dilestarikan akan keberadaan.
Menjadi generasi muda yang peduli terhadap peninggalan, selayaknya kita mulai dari sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H