Mohon tunggu...
20 Julia Tri
20 Julia Tri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun untuk keperluan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisisnya Identitas Budaya Lokal dan Gen Z yang Lebih Suka Terhadap Budaya Luar

22 Agustus 2024   22:20 Diperbarui: 23 Agustus 2024   00:39 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Kebudayaan merupakan aspek fundamental dalam kehidupan masyarakat yang mencakup cara hidup, nilai, tradisi, dan warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di Indonesia sendiri, kebudayaan bukan hanya berfungsi sebagai identitas suatu bangsa, tetapi sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya menjadi pengontrol terhadap pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke dalam masyarakat Indonesia. 

     Krisisnya identitas budaya di Indonesia semakin banyak terlihat nyata, terutama di kalangan generasi Z.  Kurangnya rasa bangga dan kesadaran dalam melestarikan budaya sendiri mengakibatkan mereka cenderung lebih tertarik dan meniru budaya-budaya dari luar. Fenomena ini diperkuat dengan adanya pengaruh globalisasi yang membawa masuk berbagai budaya asing ke Indonesia. Gen Z menganggap budaya asing lebih menarik dibandingkan budaya lokal milik bangsa sendiri. Krisis identitas budaya inilah yang dapat mengancam kelestarian budaya lokal.

     Ada beberapa penyebab utama mengapa warga Indonesia khususnya gen z mudah terpengaruh oleh budaya luar. 

Pertama, Globalisasi yang semakin intensif telah membuka jalan bagi informasi dan produk budaya dari Barat untuk masuk ke Indonesia. Media sosial, film, musik, dan konsumsi produk seperti pakaian dan perhiasan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang.

Kedua, Pengaruh Media yang kuat juga berperan dalam mempengaruhi warga negara Indonesia. Televisi, film, dan media online seperti YouTube dan Instagram sering menampilkan gaya hidup dan nilai-nilai Barat yang dianggap lebih modern dan menarik.

Ketiga, Ekonomi yang semakin terbuka juga memungkinkan warga Indonesia apalagi anak muda zaman sekarang untuk lebih mudah mengakses produk dan jasa dari Barat. Ketersediaan barang-barang impor seperti pakaian, elektronik, dan peralatan rumah tangga telah meningkatkan konsumsi masyarakat. 

     Dari penyebab-penyebab diatas, mengatasi pengaruh budaya Barat pada Gen Z memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Penguatan Identitas Budaya Lokal: 

     Perkenalkan dan tanamkan kebanggaan terhadap budaya, bahasa, dan sejarah lokal melalui pendidikan dan kegiatan sosial. Ajak mereka untuk lebih memahami dan menghargai warisan budaya sendiri.

Penggunaan Media Sosial Secara Positif:

     Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan konten yang berfokus pada nilai-nilai lokal, seperti cerita rakyat, musik tradisional, dan tokoh-tokoh sejarah Indonesia. Ini bisa menarik perhatian Gen Z dengan cara yang mereka sukai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun