Mohon tunggu...
Tedy Aprilianto
Tedy Aprilianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Individu merdeka permbelajar filsafat untuk memberi gambaran opini generasi muda

Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada | Pembelajar Filsofis dan Pecinta Perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Relasionalisme Penilaian pada Polemik Keberadaan Spanduk "Save Wadas" pada Ceramah Tarawih di Masjid Kampus UGM

8 April 2022   09:56 Diperbarui: 8 April 2022   10:04 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi Pembentangan Spanduk "Save Wadas" Pada Saat Ganjar Ceramah Tarawih (Foto: Stories Filosofis.id)

Tarawih adalah ibadah yang dilaksanakan umat islam di bulan suci Ramadhan. Biasanya tarawih identik dengan ceramah keagamaan. Namun, hal ini berbeda di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada. Di masjid tersebut pada bulan Ramadhan ini menyelenggarakan sebuah ceramah untuk membangkitkan rasa  nasionalisme. Hal ini didukung dengan kehadiran beberapa tokoh besar yang berpengaruh di Indonesia dalam memberikan ceramahnya. Mulai dari jajaran para menteri negara, gubernur dan pejabat pemerintahan lainya.

Bertepatan pada tanggal 6 April 2022 pada saat penceramah yang bertugas yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo S.H. M.I.P memberikan ceramah dengan materi  "Menuju Efektivitas dan Efisiensi Birokrasi di Indonesia".  Terjadi sebuah kejadian dari beberapa jemaah yang cukup unik dan menyita perhatian. Pada saat Ganjar berceramah ada beberapa orang yang mengatasnamakan individu merdeka sedang melakukan aksi simbolik berupa pembentangan spanduk dengan tulisan "Save Wadas".

Spanduk yang dibentangkan itu cukup menyita perhatian dari Gubernur Jawa tengah tersebut. " Itu ada yang bawa spanduk. Mungkin mau menuliskan, diangkat saja mas tidak apa-apa itu bagian dari exercise politik, diangkat saja mas gapapa" kata Ganjar dengan menunjuk beberapa individu merdeka yang membentangkan spanduk..

Sontak para jemaah yang ada disana pun perhatianya langsung tertuju pada beberapa individu merdeka yang spanduknya perlahan diangkat. Selain itu para Jemaah yang hadir disana satu persatu pun memotret pembentangan spanduk itu. Kehadiran spanduk juga tidak lebih dari satu. Spanduk juga terbentangkan di luar sisi kanan  Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada dengan tulisan yang berbeda dan spanduk itu tertulis "Kelestarian Alam Sebagian Dari Iman". Keberadaan dua spanduk itu terjadi secara kebetulan dan tanpa disengaja muncul  bersamaan dan cukup menyita perhatian beberapa media dan jemaah yang hadir.

"Inilah bagian dari shalat tarawih yang sangat menarik di UGM. Inilah Demokrasi" kata Ganjar setelah melihat spanduk itu. Jemaah yang hadir pun langsung bersorak-sorak mengapresiasi Ganjar dan beberapa individu merdeka itu.

Keberadaan spanduk tersebut sama sekali tidak mengganggu dari kegiatan tarawih berjamaah yang ada disana. Dikarenakan tepatnya pada saat sholat Isya' dan sholat tarawih digelar keberadaan individu merdeka yang membentangkan itu pun tidak beraksi sama sekali. Mereka tampak khusyu'  beribadah dan menghargai jamaah lain yang beribadah juga. Pada saat itu Ganjar pun mengapresiasi individu merdeka  yang membentangkan spanduk bertulis "Save Wadas"  pada saat ia berceramah. "Dan saya sangat bangga dengan kekritisan kawan-kawan dan inilah diskusi yang selalu terbuka untuk mendewasakan semua" kata Ganjar. 

Perkataan itu menjadikan suasana jemaah di masjid tersebut cukup terkagumkan ditambah lagi  dengan kepiawaian Ganjar di dalam pidatonya. Selepas Ganjar tergoncangkan dengan keberadaan spanduk bertuliskan "Save Wadas", ia tampak berusaha mengalihkan isi ceramahnya dengan  menjelaskan apa yang telah ia lakukan dari segala tuntutan yang dikeluhkan masyarakat kepadanya.

img-20220406-201948-1-624fa21dbb448617d31fd0d2.jpg
img-20220406-201948-1-624fa21dbb448617d31fd0d2.jpg

Pembentangan Spanduk Aksi Simbolik di Luar Masjid (Foto: Tedy Aprilianto)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun