Mohon tunggu...
Brian Yudhistira R
Brian Yudhistira R Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Saya Brian Yudhistira Rahmansyah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, yang kebetulan senang dengan hoby travelling, hiking, fotografi dan videografi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan ke Gunung Lawu, Ingin Pulang Malah Kehabisan Uang

14 Desember 2022   21:45 Diperbarui: 14 Desember 2022   22:23 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang lebih setengah jam berlalalu tetapi tidak ada truk ataupun pick up yang mau berhenti dan mau menebengi kita. Yudipun sudah ditranfer uang 200 oleh orang tuanya, fikiran kamipun mulai sedikit tenang, kamipun mulai mencari bus, setelah dapat dan menaikinya, didalam bus pun kita tidak bisa tenang setelah mendengar harga bus yang benar benar mahal, kami tidak bisa naik bus sampai Mojokerto dan pasrh kepada kernet Busnya. 

Tenyata kami salah naik bus patas yang memang pantas harganyaa mahal, di tambah lagi karena corona. Meskipun mendapatkan vocer untuk makan sore kami tidak menikmati makan tersebut karena kami masih kefikiran gimana pulangnya kita.

 Akhirnya kita hanya sampai di Terminal nganjuk, dari situ kita kembali pasrah berjalan sambil menunggu tumpangan truk ataupun pick up, setelah menempuh jarak sekitar 1 km kita beristirahat sejenak untuk melaksanakan sholat dan melanjutkan jalan kaki, dan setelah menempuh sekitar 5 km kamipun capek dan menunggu tumpangan di lampu merah tetapi tidak ada sedikitpun ada truk atau pick up, dari situ ada orang terus mempertikan kami dan kemudian menghampiri kami sambil bertanya-tanya.

Karena dia merasa kasihan kepada kami, akhirnya dia menjelaskan bahwasannya jalan yang kita lalui adalah jalan kota yang memang tidak ada truk ataupun pick up lewat situ, da menyarankan agar mencari di jalan by pass dan mengantarkannya, saking baiknya dia, dia rela mondar mandir selama 3 kal untuk mengantar kami padahal jaraknya pun juga lumayan jauh, sekitar 5 km. setelah selesai semua dia berpamitan dan memberi kami uang sejumlah 50 ribu kami menolak karena dia sangat baik, tetapi dia memaksa agar kami menerima, "udah gapapa buak ngopi" ujarnya.

Kamipun mendapatkan tumpangan truk, truk tersebut ialah truk yang tidak ada pembatasnya atau biasa di sebut truk tleseran yang bener bener tidak aman, kamipun terpaksa menaikinya sambil selalu berpegangan dan bergandengan tangan karena tidak ada kendaraan yang mau menampung kita.

Truk tersebut pun hanya sampai di pom bensin di daerah kertosono, sopirnya meminta maaf kepada kami karena hanya bisa mengantar sampai kertosono, tetapi kamilah yang sangat berterimakasih karena sudah mau menumpangi kita. Kita turun dan melanjutkan perjalanan denga jalan kaki.

Hari semakin malam dan kita sudah sampai kurang lebih 3 km berjalan kaki dan kami benar benar capek, kami berdiskusi bagaimana nuntuk kelanjutan ini, dan kami benar benar pasar, kami memutuskan untuk mencari bus dan pasrah dngan uang 50 ribu tersebut, kami menemukan bus dan menaikinya di dalam bus kami berbicara kepada kernet kami ber enam ada uang 50 ribu apkah bisa kami sampai di terminal Mojokerto, sambil berat menerima akhirnya kernet tersebut meng iyakan kami, kami sangat bersyukur akhirnya kami bisa sampai rumah dengan selamat.

Sempai di terminal Mojokerto Izzul menelfon ayahnya untuk menjemput kami berenam dan tidak lama kemudian ayahnya Izzul pun sampai

Dari situ kamipun mendapatkan pelajaran agar benar benar memperhitungkan estimasi biaya dan selalu memperhatikan keadaan, kalau misal memang tidak ada covid dan dari awal tidak salah memilih naik bus mungkin bisa saja perjalanan kami berjalan dengan sangat lancar. Kami kurang memperhitungkan akan hal itu jadi kami semua tidak membawa uang yang sangat lebih untuk berjaga jaga akan hal itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun