Mohon tunggu...
Sindy Astika
Sindy Astika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UPI 2022 Turut serta Sukseskan Program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional)

13 Agustus 2022   16:45 Diperbarui: 13 Agustus 2022   16:54 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun ini mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek". Sebagai salah satu bentuk program KKN dengan topik "Desa Sehat dan Sejahtera", mahasiswa KKN kelompok 126 ikut berpartisipasi dalam program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional).

BIAN merupakan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Program ini diwujudkan sebagai upaya menutup kesenjangan imunitas anak dengan melakukan hamonisasi kegiatan imunisasi tambahan (campak-rubela) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib).Kementrian Kesehatan RI mencanangkan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) di halaman Gedung Daerah, Kepri pada Rabu (18/5). Dengan tujuan untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun signifikan akibat pandemi COVID-19.

Dikutip dari postingan instagram @kemenkes_ri pada Rabu (18/5), Program Imunisasi Anak Nasional ini terbagi menjadi dua tahap, yakni:

  • Tahap Pertama Imunisasi Anak Nasional Tahap Pertama diselenggarakan pada bulan Mei 2022. Adapun wilayah pelaksanaannya adalah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
  • Tahap Kedua Imunisasi Anak Nasional Tahap Kedua dilaksanakan pada bulan Agustus 2022. Wilayah sasaran dari program imunisasi tahap kedua ini adalah Pulau Jawa dan Provinsi Bali.

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap II dicanangkan secara resmi oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pada Rabu (3/8) di RSUD Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pada pencanangan ini, Menkes Budi bersama Gubernur Ridwan Kamil berkesempatan melakukan peninjauan layanan imunisasi anak, dan melakukan penetesan imunisasi polio pada anak.

Desa Muktisari turut serta menyukseskan program BIAN tersebut di seluruh posyandu Desa Muktisari. Terdapat 3 posyandu yang ada di desa Muktisari ini yaitu Posyandu Delima 1, Posyandu Delima 2 dan Posyandu Mawar. Salah satunya BIAN ini dilaksanakan pada Senin (8/8/2022) di posyandu Mawar Blok Cilogirang, Desa Muktisari, Kec. Cingambul, Kab. Majalengka. Sebanyak 4 orang mahasiswa turut serta dalam program BIAN ini dengan didampingan langsung oleh pihak puskesmas beserta kader desa setempat.

Alur pelaksaan program BIAN di posayandu Mawar ini adalah :

  • Orang tua bayi balita melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan membawa fotocopy kartu keluarga
    dokpri 
    dokpri 
  • Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
    dokpri 
    dokpri 
  • Observasi oleh pihak puskesmas
    dokpri 
    dokpri 
  • Pemberian imunisasi kepada bayi balita

            - Imunisasi Tambahan Campak Rubela diberikan untuk anak umur 9 bulan sampai dengan kurang dari 5 tahun.

            - Melengkapi imunisasi Polio dan DPT - HB - Hib bagi anak umur 12 sampai dengan 59 bulan.

dokpri 
dokpri 
  • Pemberian vitamin A, Untuk bayi berumur 6-12 bulan diberikan kapsul berwarna biru dan untuk balita beurumur 1 -  5 tahun diberikan kapsul berwarna merah
    dokpri 
    dokpri 

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa susu UHT.

dokpri 
dokpri 
Dengan adanya program BIAN ini diharapkan dapat mengejar ketertinggalan imunisasi pada bayi balita, diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun