Mohon tunggu...
NoviaMonica123
NoviaMonica123 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Memulai Bisnis Pertanian

7 Juni 2022   18:45 Diperbarui: 7 Juni 2022   18:46 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai guys, ketemu lagi dengan saya Novia Monica Shinta Uli Manurung dari Medan. Saya mau cerita sedikit nih tentang awal mula perjalanan bisnis saya. Sebenarnya sih untungnya belum gede banget sih, masih 30 ribu wkwkwk. 

Saya sekarang bisnis tanaman hias, saya menjual berbagai macam jenis tanaman hias tetapi yang saya iklankan di Market Place Facebook hanya bunga Krokot aja guys. Saya jual bunganya harga 1000 rupiah untuk satu batang. Modal awalnya 100 perak ya, saya beli dari Market Place yang warna Oren guys hehehe. Ya, di sana harga bunga Krokot murah banget, jadi saya beli di sana deh.

 Awalnya saya beli di Market Place yang warna pink. Harganya 6000 untuk 10 batang, jadi saya pikir-pikir mahal juga ya, terus saya pindah haluan deh ke si Oren wkwkwk. Sekarang bunga Krokot saya sudah banyak banget, saya tanamnya di pot gantung ya guys. Harga pot gantungnya juga murah guys cuma 3000-5000 aja kok. Saya beli tanahnya dari Market Place yang berwarna Pink ya guys. 

Saya bercita-cita ingin membuat green house suatu saat nanti, doakan terwujud ya guys. Awal perjalanan saya adalah saat SD, saya sudah tertarik dengan tanaman buah. Saya tanamlah pohon kelengkeng, tetapi gak berbuah hehehe. 

Waktu kuliah semester 1, saya coba menanam sayur sawi di dalam rumah guys, tanpa penyinaran matahari, ya jadinya layu deh. Saya gak berani tanam di luar rumah karena ada ayam milik Tulang saya yang sering memakan tanaman sayur saya. Ya, jadinya dilema deh. Lalu, saya beranikan diri beli bibit tanaman hias dari Market Place yang berwarna Oren. Saya tanam itu di pot yang saya beli di Market  Place itu juga. 

Saya beli tanahnya di situ juga ya guys wkwkwk. Pokoknya semuanya gagal total karena saya menanamnya di dalam rumah. Kurangnya sinar matahari membuat mereka jadi kutilang (kurus, tinggi, langsing) dan perlahan-lahan mati. Saya juga menanam tanaman sayur secara hidroponik. 

Saya menanam cabai, paprika, selada, dan sawi  secara hidroponik. Tetapi lagi-lagi saya letakkan di rumah guys, jadilah mereka kutilang juga wkwkwk. Nah, saya pindah rumah semester 3 karena ada masalah keluarga gitu, jadi di rumah baru, saya mulai menanam tanaman lagi guys. 

Mulai dari Kaktus Sukulen yang saya beli dari Market Place yang berwarna hijau. Wish, semua Market Place udah pernah saya coba ya, Sultan can be related wkwkwk. Lalu, tanaman kaktus sukulen nya juga bermatian gak tau kenapa, mungkin karena kurang vitamin kali wkwkwk. Daunnya berguguran guys, gak tau sebabnya apa terus lama kelamaan membusuk deh. 

Tetapi, saya tidak menyerah sampai di situ saja. Saya mencoba untuk membeli Krokot dan tanaman lainnya seperti Janda Bolong, Lili Hujan, Monstera Ekor Naga, Bunga Kribo, Tradescantia, dan Calathea dari Market Place yang berwarna Oren. Ya, sampai sekarang, mereka masih ada bersama saya guys, rasanya senang sekali bisa merawat mereka.

 Saya juga sempat menanam sayur kangkung, bayam, cabai, bawang merah, bawang putih, selada, dan sawi guys. Tetapi lagi-lagi gagal ya guys kecuali cabai saya sekarang masih ada itupun yang saya tanam periode ke dua guys. Periode pertama, tanaman cabai saya mati semua karena kesalahan saya sendiri, saya ngasih mereka pupuk urea kebanyakan. 

Jadinya, mereka langsung mati deh sejam setelah saya menaburkan pupuk urea tersebut. Ya sudahlah namanya juga hidup pasti ada aja yang namanya kesalahan. Setiap manusia tidak luput dari kesalahan, setuju gak guys? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun