Mohon tunggu...
Farah Salsabila Rahma
Farah Salsabila Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Sipil UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wirtgen Dapat Meningkatkan Produktivitas Pekerjaan Rigid Pavement

27 September 2023   23:48 Diperbarui: 27 September 2023   23:51 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proyek Jalan Tol Solo-Jogja (sumber: dokumen pribadi)

Bagi yang masih belum tahu alat Wirtgen itu apa sih? Bagaimana cara kerjanya?

Pekerjaan Rigid Pavement pernah dilakukan secara manual sebelum datangnya Wirgent SP 500 Mechine.


Dikutip dari akun Youtube Adhi Persada Beton - "Wirtgen SP 500 digunakan untuk penghamparan beton pada pekerjaan jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo. 

Ruas Tol terbentang sepanjang 96,57 Km. Wirtgen SP 500 memunyai smootter untuk menghaluskan permukaaa beton yang telah terhampar dengan menggunakan alat smootter dari depan dan belakang. Alat smootter bergerak dari kiri ke kanan untuk meratakan permukaan beton yang telah terhampar. Operator dapat mengoprasikan smootter depan dan belakang dibantu  dengan SPV untuk mengarahkan smootter ke arah beton yang belum merata. 

Wirtgen SP 500 mempunyai fasilitas douwel inserter secara otomatis, douwel insenter akan bekerja sesuai jarak yang sudah ditentukan dan akan memasukkan douwel ke dalam beton yang telah terhampar. Head Adjusment atau pengaturan ketinggian level pada Wirgent SP 500 dapat autonisasi melalui ketinggian yang telah di setting oleh string line. Water sprayer digunakann untuk spraying water atau penyemprotan air ke arah trek troller."
Pada saat ini (27/9/23) Proyek Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo sudah melalui salah satu pekerjaan (perkerasan jalan kaku) Rigid Pavement. Penggunaan alat Wirtgen sangat berpengaruh atas produktivitas suatu pekerjaaan rigid pavement ini.

Perkerasan jalan kaku atau Rigid Pavement merupakan jenis struktur perkerasan yang digunakan dalam pembangunan konstruksi jalan. Salah satu ciri khas dari perkerasan kaku adalah penggunaan material beton sebagai bahan utamanya. Berbeda dengan perkerasan lentur yang umumnya menggunakan aspal, perkerasan kaku memiliki sifat yang lebih tahan terhadap beban lalu lintas.

Secara umum, struktur perkerasan kaku terdiri dari empat lapisan. Lapisan tersebut adalah lapisan permukaan jalan (beton), lapis pondasi atas, lapis pondasi bawah, dan tanah timbunan. 

Berikut adalah susunan dari struktur bawah rigid pavement :


1. Common Embankment

Common embankment atau tanah timbunan adalah bagian dasar dari struktur perkerasan. Ia berfungsi sebagai fondasi dasar bagi lapisan-lapisan di atasnya. Material yang digunakan biasanya adalah tanah atau batuan yang telah dipadatkan. Fungsinya sebagai fondasi dasar, ia harus kuat dan stabil untuk menahan beban dari lapisan di atasnya. Tanah timbunan juga harus memiliki drainase yang baik untuk mencegah konsolidasi tanah akibat air. 

2. Drainage Layer

Lapisan ini bertugas untuk mengalirkan air hujan yang masuk ke dalam struktur perkerasan. Material yang biasa digunakan adalah agregat kasar yang berfungsi untuk mencegah genangan air di bawah permukaan jalan. Untuk memastikan bahwa air hujan dan air permukaan lainnya bisa mengalir keluar dari struktur perkerasan, mencegah kerusakan akibat genangan air. 

3. Lean Concrete

Lean Concrete adalah lapisan tipis beton dengan campuran semen yang minimal. Lapisan ini bertugas sebagai base course atau lapis pondasi atas yang memberikan dukungan tambahan untuk lapisan perkerasan di atasnya dan mencegah terjadinya pergeseran tanah. Sebagai lapisan penyangga, Lean Concrete membantu dalam mendistribusikan beban dan mencegah pergeseran tanah yang bisa merusak perkerasan. 

4.Rigid Pavement

Perkerasan kaku atau rigid pavement adalah lapisan permukaan jalan yang terbuat dari beton. Beton ini bisa berupa beton semen Portland atau beton dengan tulangan. Ia bertugas untuk mendistribusikan beban lalu lintas ke lapisan-lapisan di bawahnya. Perkerasan kaku adalah lapisan yang berinteraksi langsung dengan pengguna jalan. Ia harus tahan terhadap tekanan dan gesekan dari kendaraan serta kondisi cuaca.

Pada perkerasan jalan kaku, beton juga butuh perawatan setelah proses rigid pavement. Setelah beton diratakan maka dilakukan Grooving beton untuk membuat permukaan beton menjadi kasar, dilanjutkan dengan penyemprotan Curring Compound. Setelah 12 Jam maka beton akan di Cutting per 5 meter, Lalu Curring yang kedua adalah Geotekstil Basah yang dimana disiram minimal selama 7 hari agar mutu beton tetap terjaga kualitasnya dan menghindari munculnnya retakan pada permukaan beton.


www.upnjatim.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun