Mohon tunggu...
Luviana Nur Safitri
Luviana Nur Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Perbankan Syariah/Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/IAIN KENDARI

Seseorang akan menganggapmu hebat, ketika ia banyak melakukan ekstra. Tetapi, hebat dalam memahami diri sendiri untuk melakukan ekstra itu lebih cerdas. SDN 16 ANDOOLO BARAT SMPN 19 KONAWE SELATAN SMAN 6 KONAWE SELATAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Zakat Fitrah di Desa Wawo Bende

3 Mei 2023   20:43 Diperbarui: 8 Juni 2023   15:50 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wawo Bende adalah sebuah desa kecil yang berada di Kecamatan Andoolo Barat, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa Wawo Bende berdiri pada 1997. Sejarah Desa Wawo Bende tidak terlepas dari sejarah peradaban masyarakat Andoolo Barat, desa Wawo Bende merupakan daerah Ekstransmigrasi Oleh karenanya Desa Wawo Bende merupakan daerah administrasi, setelah dimekarkan dari desa induk yaitu desa Lapoa Indah.

Wawo Bende sendiri diambil dari bahasa masyarakat setempat dari asal kata Wawo dan Bende Yang berarti Di atas Benteng. Karena dulu merupakan daerah dataran tinggi maka daerah ini berkembang menjadi sebuah desa . Saat ini Desa Wawo Bende di jabat oleh seorang Kepala Desa yang bernama Karibasuki selama 2 periode yang dipilih secara demokratis oleh masyarakatnya. Desa Wawo Bende terdiri dari 3 dusun dengan jumlah penduduk sebanyak 512 jiwa dengan luas wilayah 444 ha (RPJS,2016). Desa Wawo Bende dihuni oleh 3 agama yaitu Islam, Kristen, dan Hindu. Pada saat ini kurang lebih terdapat 120 KK beragama Islam, dengan jumlah jiwa kurang lebih 406.

Prespektif Budaya Masyarakat di Desa Wawo Bende masih sangat kental dengan budaya Jawa. Hal ini disebabkan oleh hampir semua penduduk Desa Wawo Bende masih keturunan suku Jawa dan Bali yang secara turun temurun telah bermukim di Wawo Bende dari latar belakang budaya, dapat dilihat aspek budaya dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat.

Hubungannya dengan agama yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankan ibadah kental dengan tradisi Jawa yang terkadang diselingi dalam bahasa daerah Jawa. Tradisi budaya Jawa sendiri berkembang dan banyak dipengaruhi ritual-ritual agama atau kepercayaan masyarakat. Contoh Tahun Baru Hijriyah, yang dimaknai sebagai tahun baru Islam atau Maulid Nabi Muhammad SAW dan Punggahan yang dilaksanakan setiap menjelang bulan suci Ramadhan.

Dalam pengelolaan zakat di desa Wawo Bende dilakukan di Masjid Baitul Solihin, pengelolaannya diatur oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) yaitu dalam bentuk UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) yang ditugaskan untuk mengumpulkan zakat dan melayani muzzaki yang ada didesa Wawo Bende. Pengumpulan zakat fitrah dimulai pada hari ke-25 pada bulan Ramadhan dan pembagian dilakukan pada hari terakhir atau dua hari menjelang akhir bulan Ramadhan.

Pada tahun ini yaitu tepatnya pada bulan suci Ramadhan tahun 1444 H/2023 M zakat fitrah yang terkumpul yaitu dalam bentuk beras sebesar 954 liter, dan dalam bentuk uang, jumlah yang terkumpul sebesar Rp 3.900.000. Ada juga infaq yang dilakukan oleh muzzaki yaitu berupa beras sebesar 53 liter dan uang sebesar Rp 750.000. Sedangkan untuk mustahiq atau penerima zakat fitrah yaitu sebesar 104 orang dalam semua kategori. Pembagian zakat fitrah dilaksanakan oleh panitia Penghimpun zakat dan pemuda-pemuda desa ikut berkontribusi langsung dalam pembagian zakat fitrah tersebut. Pembagian zakat fitrah dilakukan dengan menggunakan alat transportasi berupa mobil milik warga yang berkenan untuk dipinjam dan mobil milik panitia dan kepala desa itu sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun