Mohon tunggu...
Meida Puspita
Meida Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Implikasi Kesehatan Mental pada Narapidana Remaja dalam Psikologi Sosial

24 Januari 2023   15:41 Diperbarui: 24 Januari 2023   19:20 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masalah kesehatan mental bisa mempengaruhi anak-anak dan remaja termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan perilaku. Ini seringkali merupakan reaksi langsung terhadap apa yang terjadi dalam hidup. Perawatan kesehatan mental bagi kaum muda atau remaja sangat penting dan sering diabaikan oleh masyarakat. Karena semakin banyak orang yang menyadari kekuatan kuat dari penyakit mental yang tidak diobati atau muncul terlambat, jalan kita masih panjang dalam menangani masalah kesehatan mental remaja.

Kesehatan mental dan kesehatan fisik secara intrinsik terkait. Keduanya saling menarik dan berkaitan. Kesehatan fisik remaja biasanya ditekankan di sekolah dan di rumah karena masalah fisik lebih mudah diidentifikasi daripada masalah mental.

Namun banyak kasus kesehatan jiwa yang terabaikan dan tidak terdeteksi akan mendatangkan malapetaka pada remaja, terutama mereka yang sudah lama rapuh. Masa remaja merupakan bagian yang sangat penting dalam perkembangan pribadi, juga disebut transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa.

Batas usia pemuda atau remaja adalah 12-22 tahun. Perubahan yang dialami selama masa remaja secara langsung mempengaruhi mereka yang terlibat dan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Saat ini remaja di Indonesia banyak mengalami masalah sosial yang terwujud dalam perilaku kriminal. Kenakalan remaja atau juvenile delinquency adalah suatu kondisi patologis sosial remaja yang diakibatkan oleh salah satu jenis penelantaran sosial.

Akibatnya, remaja berperilaku menyimpang. Anak-anak muda atau remaja yang baru pertama kali dipenjara, jelas harus bisa beradaptasi dan bersosialisasi dengan peraturan penjara yang sangat ketat. Selain hukuman itu sendiri, bentuk penderitaan kedua adalah kehidupan sosial sehari-hari dengan narapidana lain yang seringkali berujung pada kerusuhan, pemerasan dan kekerasan. Narapidana muda atau remaja mengalami perubahan psikologis ketika kejahatan mereka memaksa mereka untuk menghabiskan hidup mereka di penjara.

Sebuah studi oleh Whitehead dan Steptoe (dalam Scholichatun, 2011) (2007) menemukan bahwa dibandingkan dengan semua peristiwa hidup yang dialami, hidup di penjara merupakan pengalaman hidup yang paling menegangkan bagi manusia. Penelitian ini didukung oleh penelitian Evans, Ehlers, Mezey dan Clark (2007) terhadap narapidana remaja Amerika, menemukan bahwa remaja dalam proses penahanan memiliki beberapa gejala PTSD (post-traumatic stress disorder), yaitu kecemasan. Pikiran obsesif tentang keberadaan kenangan dan kegiatan kriminal yang di mana mereka terlibat.

Pengaruh pemenjaraan terhadap remaja menyebabkan perpisahan dengan orang tuanya, di dalam penjara remaja dapat berkomunikasi dengan anggota keluarga hanya jika mereka hadir atau didatangi. Pengalaman divonis sebagai anak di bawah umur tentu akan mempengaruhi perkembangan diri dan perkembangan sosial para pemuda atau remaja di masa depan.

Kaum muda atau remaja dihadapkan pada kenyataan bahwa karena itu mereka tinggal di penjara, mereka tidak lagi memiliki kebebasan. Pemuda terdidik dan terkurung mengalami banyak perubahan hidup, salah satunya adalah hilangnya kebebasan dan semakin terbatasnya hak. Pengalaman penjara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan menimbulkan perasaan positif atau negatif terhadap remaja. Kita melihat fenomena kenakalan remaja yang persentase kenakalan remajanya tinggi dan terus meningkat di Indonesia. Banyak remaja yang ditemukan, kemudian dijebloskan ke penjara. Begitu banyak remaja yang mendekam di penjara di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun