Mohon tunggu...
1MA20_RAFFI Syahbana
1MA20_RAFFI Syahbana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

science 5th freaks

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Terhadap Kesetaraan Gender: Perspektif Alternatif dan Pertimbangan Kontroversial

23 Januari 2024   12:56 Diperbarui: 23 Januari 2024   13:07 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesetaraan gender adalah isu yang telah menjadi fokus utama dalam perjuangan menuju masyarakat yang lebih adil. Meskipun demikian, ada sebagian orang yang menentang gagasan ini dengan argumen-argumen yang kontroversial. Ketidaksetujuan terhadap kesetaraan gender pun masih menjadi isu yang kontroversial di berbagai bidang, termasuk di lingkungan kerja. Budaya patriarki yang telah lama melekat dalam budaya Indonesia menjadi salah satu penyebab ketidaksetaraan gender di Indonesia.

Banyak argumen yang tidak setuju dengan perbedaan gaya kepemimpinan antara laki-laki dan perempuan, yang membuktikan adanya ketidaksetaraan gender dalam lingkungan kerja.

Selain itu, di Jepang, meskipun telah diluncurkan kebijakan Womenomics untuk meningkatkan kesetaraan gender, para kritikus menilai kebijakan itu lebih mendorong perempuan kembali ke tempat kerja demi meningkatkan angka kelahiran, dan tidak menawarkan perubahan atau dukungan yang mendasar.

Konsep kesetaraan gender juga masih menjadi isu yang kontroversial di kalangan santri, dimana terdapat golongan yang tidak setuju dengan konsep kesetaraan gender.

Contoh ketidakadilan gender atau diskriminasi gender yaitu kurangnya pemahaman masyarakat akan akibat dari adanya sistem struktur sosial dimana perempuan dianggap lemah dan tidak mampu melakukan pekerjaan yang sama dengan laki-laki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun