Sebelumnya perkenalkan saya Muhammad Huzaifi, Siswa kelas XI di tahun ini (semester 2). Foto di atas bisa dibilang sudah beberapa bulan di galeri, ya waktu itu olahraga, pagi, 3 jam pelajaran (3 x 45 menit). Diriku senang dengan yang namanya olahraga. Tapi, kali ini yang akan ku bahas ya tentang relasi.
Relasi. Hubungan. Ya bisa dibilang di masa remaja memang akan lebih banyak interaksi dengan teman sekelas maupun beberapa teman yang ada di sekolah. Tetapi ada satu relasi yang dibilang memprihatinkan di masa remaja nan indah katanya.
Orang tua. Bisa dibilang relasi dengan orang tua di masa remaja ini cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak? terlalu banyak berinteraksi di luar rumah khususnya di lingkungan remaja menjadi pilihan untuk melepas penat sehabis sekolah ataupun ketika libur. Ya boleh lah jika pergi bersama teman sejawat tapi terkadang lupa dengan saudara dan orang tua.Â
Pernah terpikirkan oleh ku, ketika ada sebagian teman ku yang bisa dibilang lebih menghargai temannya dibanding orang tuanya sendiri. Ya boleh jadi karena interaksi keluarga kurang dekat maupun hangat. Tetapi, ada juga yang benar-benar tidak mendapatkan kehangatan itu di masa remaja.
Guru ku juga pernah mengatakan, masa remaja ini adalah masa yang singkat, dan jika kita tidak memanfaatkannya untuk menambah kelekatan dengan keluarga, bukan tidak mungkin, suatu saat kita lupa dengan keluarga kita sendiri. Dan menurutku ini adalah hal yang paling berbahaya. Bagi teman-teman yang masih punya keluarga yang lengkap dan selalu berinteraksi dengan teman semua, maka banyak-banyaklah bersyukur, karena Tuhan masih menyayangi teman-teman.
Terkadang teman ku, kita tidak perlu untuk membangun begitu banyak relasi, Â cukup pertahankan yang sekarang dimiliki, terutama dengan orang tua dan keluarga. Seorang kawan ku pernah mengatakan, "People come and go.", ya bisa dibilang kata-katanya sedikit menyedihkan, tapi memang itulah yang dialami di masa remaja ini.Â
Relasi yang baik adalah relasi yang bisa memberi kita semangat yang positif, memberi kita keyakinan, dan menjadi penolong di masa sulit. Relasi bisa dicari, tetapi relasi yang berkualitas itu akan sulit ditemui. Mengapa? Hanya sedikit orang yang bisa mempertahankan suatu relasi. Maka bijaklah mencari kawan dan jagalah relasi yang masih dimiliki. Yakinlah, relasi yang sehat itu dimulai dari diri kita sendiri. Ayo, tularkan positive vibes kepada orang-orang di sekitar kita. Kalau bukan kita yang memulainya, Lalu siapa lagi?
Ya itu aja dulu, selanjutnya ya selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H