Mohon tunggu...
Ifanka NauliSyahdanu
Ifanka NauliSyahdanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pesepakbola Asal Brazil

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suara dari Dilan

3 Juni 2024   22:38 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku: Milea: Suara dari Dilan

Pengarang: Pidi Baiq

Penerbit: Pastel Books

Tahun Terbit: Agustus 2016

Tebal Halaman: 360 halaman

Novel "Milea: Suara dari Dilan" adalah bagian ketiga dari seri novel Dilan yang meliputi "Dilan, Dia Dilanku Tahun 1990" dan "Dilan, Dia Dilanku Tahun 1991". Bagi pembaca yang belum mengikuti dua buku sebelumnya, mungkin akan merasa kebingungan dalam memahami cerita di buku ini. Novel ini seolah dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan dan kebingungan yang mungkin muncul dari dua novel sebelumnya.

Dalam novel ini, cerita disajikan dari sudut pandang Dilan, memberikan klarifikasi atas berbagai peristiwa dan pernyataan yang ada dalam cerita Milea. Misalnya, penyebab kematian Akew dan alasan mengapa Dilan berada di kantor polisi. Dalam buku ini dijelaskan bahwa Dilan tidak ditahan karena kasus kematian Akew. Cerita juga mengungkap latar belakang Dilan yang meramal Milea saat pertama kali bertemu.

Dilan digambarkan sebagai teman yang baik, pacar yang setia, dan murid yang sebetulnya baik bagi guru-guru yang memahami dirinya. Mungkin para guru bisa membaca novel ini untuk memahami cara bersikap terhadap anak-anak istimewa seperti Dilan dan kawan-kawannya. Mereka tidak perlu dihukum atau diceramahi panjang lebar, melainkan cukup dipahami dan diberi perhatian dengan cara yang bersahabat. Buku ini memadukan kisah cinta, persahabatan, keluarga, dan kesedihan dalam satu cerita.

Kelebihan Buku:

Cover buku yang modern dan sesuai dengan target pembacanya, yaitu remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun