Mohon tunggu...
1C_067_Intisar Salwa Khalidah
1C_067_Intisar Salwa Khalidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalan Jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Minat Bertani Masyarakat Cenderung rendah

22 Oktober 2024   10:57 Diperbarui: 22 Oktober 2024   11:08 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertanian adalah kegiatan yang melibatkan pengolahan tanah untuk menanam tanaman guna menghasilkan makanan, serat, dan produk lainnya. Pertanian mencakup berbagai aspek, seperti budidaya tanaman, peternakan, perikanan, dan agroforestri, serta berkaitan erat dengan ekonomi, lingkungan, dan ketahanan pangan.

Minat masyarakat dalam bertani cenderung rendah karena bisa disebabkan oleh adanya persepsi bahwa bertani adalah pekerjaan yang tidak menguntungkan dan memiliki risiko tinggi, dan kurangnya akses terhadap teknologi dan informasi modern yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam praktik pertanian modern juga dapat menghambat minat. Program pendidikan dan pelatihan yang efektif bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat untuk bertani. Perubahan iklim dan ancaman lingkungan juga dapat berperan besar untuk hasil pertanian. Untuk meningkatkan minat, bagi pemerintah dan lembaga untuk memberikan dukungan, baik dalam hal terhadap teknologi, modal, maupun informasi. Perubahan budaya dan nilai sosial terhadap pertanian perlu dilakukan, agar generasi muda melihat bertani sebagai profesi yang berharga dan berpotensi.

Dampak Minat Bertani Masyarakat Cenderung Rendah
1. Krisis Pangan: Penurunan jumlah petani dapat mengakibatkan berkurangnya produksi pangan di masa depan.
2. Pengangguran: Banyaknya lahan pertanian yang tidak dikelola  bisa menyebabkan kehilangan pekerjaan di sektor pertanian, yang merupakan sumber mata pencaharian bagi banyak orang.
3. Ketidakberlanjutan Lingkungan: Berkurangnya minat bertani menyebabkan konversi lahan pertanian menjadi area non-pertanian, mengurangi keanekaragaman hayati dan merusak ekosistem.
4. Pembangunan Ekonomi Terhambat: Pertanian merupakan sektor penting bagi ekonomi, terutama di daerah pedesaan. Rendahnya minat bertani dapat menghambat pertumbuhan ekonomi lokal.

Cara Mengatasi Minat Bertani yang Rendah
1. Pendidikan dan Pelatihan: Meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan pertanian modern untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
2. Inovasi dan Teknologi: Memperkenalkan teknologi pertanian yang efisien dan ramah lingkungan untuk meningkat dan menarik minat generasi muda.
3. Promosi Pertanian Berkelanjutan: menunjukan kepada masyarakat tentang praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian.
4. Kerjasama dengan Komunitas: kolaborasi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertanian.

Dengan langkah-langkah ini, minat bertani masyarakat dapat ditingkatkan, sehingga sektor pertanian dapat berkembang dengan baik.

Rendahnya minat bertani di masyarakat memerlukan perhatian serius. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk meningkatkan minat bertani. Melalui pendidikan, akses terhadap teknologi. kita dapat mengubah persepsi tentang pertanian dan menjadikannya pilihan yang menarik dan menguntungkan. Dengan meningkatkan minat bertani, kita tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kesejahteraan lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun