Selamat, Manchester City. Klub yang kerap disebut Manchester biru itu sudah menyegel gelar juara Liga Inggris. Gara-garanya, pesaing terdekat mereka keok. Arsenal kalah 0-1 di kandang Nottingham Forest.
Kekalahan di partai ke-37 itu memastikan Arsenal tidak akan mampu mengejar City hingga akhir musim. Walau jungkir balik sekalipun! Padahal, Arsenal sempat mencicipi selisih delapan poin di atas City.
City baru akan bermain pada Minggu malam. Main di kandang sendiri. Main melawan Chelsea yang tengah sempoyongan. Main untuk merayakan gelar juara bersama fan fanatik di Stadion Etihad.
Manchester City dimahkotai jawara Liga Premier untuk ketiga kalinya secara beruntun. Kekalahan Arsenal 0-1 di laga tandang kontra Nottingham Forest membuat City tidak bisa disalip lagi dalam tiga laga tersisa.Â
Begitu bunyi pernyataan resmi klub tetangga Manchester United yang dulu sering diledek sebagai "tetangga yang berisik". Maklum, dahulu City bukan siapa-siapa di hadapan United. Manchester selalu didaulat sebagai milik "Si Merah".
Sekarang? Tidak lagi. United masih sibuk mencari jati diri ketika City mencuat dengan keindahan sepak bola. Sudah enam tahun Pep Guardiola membesut City. Sudah 12 trofi yang ia persembahkan. Enam musim dengan lima gelar Juara Liga Premier tentu bukan prestasi kaleng-kaleng.
Lebih hebat lagi, tiga dari lima gelar juara liga dalam enam musim itu diraih secara beruntun. City menguasai Liga Premier pada musim 2020/2021, 2021/2022, dan 2022/2023. City perkasa, sebab mereka tiga kali merenggut juara di liga yang dianggap paling kompetitif.
"Memenangkan trofi Liga Premier tiga kali berturut-turut dan lima kali dalam enam tahun adalah hal yang luar biasa," tutur Ilkay Gundogan yang dilansir Reuters. "Kualitas dan konsistensi itu membantu merangkum apa yang diperjuangkan oleh Manchester City."
Terang saja fan City bersemangat. Kini mereka berhak makin berisik, karena klub kesayangan mereka sekarang sekaligus menguasai Manchester dan Liga Premier. Bahkan, tahun ini menunjukkan diri sebagai tim mematikan di kancah Eropa.
Apalagi musim ini masih ada dua piala yang bisa diraih oleh Kevin de Bruyne dan kolega. Melawan tetangga United di final Piala FA dan Inter Milan di final Liga Champions.