Ada satu hal yang luput dari ingatan elite PDIP. Mungkin termasuk Megawati selaku kumendan. Introspeksi. Mestinya petinggi partai mulai bercakap-cakap dengan hati nurani. Apa yang kurang dari PDI Perjuangan sehingga banyak kadernya yang mabuk duit? Menyalahkan kader sama saja mencuci tangan. Enggan disalahkan, tetapi terus-terusan memproduksi kader buruk atau politikus busuk.
Jika tahun ini tabiat mabuk duit masih menyelimuti hati kader partai banteng moncong putih, ya, bisa-bisa akan banyak lagi kader yang terciduk oleh KPK. Satu contoh nyata sudah di depan mata. Nurdin Abdullah harus menghadapi konsekuensi hukum. Meski masih terhitung "anak bawang" lantaran baru bergabung, nama PDI Perjuangan tetap terseret.
Megawati dan konco-konconya mesti mencari solusi. Bersih-bersih harus segera dilakukan. Mau tidak mau harus berbenah sekarang juga. Jika tidak, nasib Partai Demokrat saat berkuasa akan menimpa PDI Perjuangan. Apalagi teriakan "tenggelamkan partai korup" makin riuh terdengar.
Jangan sampai jargon "partai wong cilik" berubah menjadi "partai politikus mabuk duit". [kp]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H