Jangan sewot, ya. Salah yang saya maksud bukanlah pemain Liverpool bernomor punggung 11, bukan. Mohamed Salah bukan kambing hitam atas kekalahan Liverpool. Ia mencetak dua gol. Indah semua pula.Â
Jadi salah siapa? Salah yang mana? Sabar, dong. Masih pagi sudah ngegas. Kamu pasti Liverpudlian, gampang naik pitam tiap klub kecintaan terkapar. Saya maklum, kok. Kalau pagi ini ada orang yang tiba-tiba sensitif berlebihan, ia mungkin fan fanatik Liverpool.
Itu bukan pepesen kosong. Bayangkan saja. Musim lalu begitu perkasa, musim ini enam partai gagal total. Memang dua partai berakhir imbang, tetapi empat partai tidak mampu mencetak gol. Itu menyebalkan. Begitu Salah mencetak dwigol, Liverpool malah kalah. Itu amat menyebalkan. Salah siapa, cobak?
Jangan bilang salah suporter, ya. Salah itu penyerang sayap brilian asal Mesir. Pundi-pundi golnya di Leverpool, maaf saltik--Liverpool, sewajarnya sudah bikin puas para penggemar. Kalaupun tadi malam Liverpool kalah, pasti karena Manchester United sedang beruntung. Itu menyebalkan!
Jadi, siapa yang salah sehingga Liverpool kalah?
Kita udar dulu reviu pertandingan. Bro. Liverpool dan MU bersua pada babak keempat Piala FA. Suporter berharap Liverpool menang dalam partai akbar yang dihelat semalam (Senin dinihari, 25/1/2021) itu. Wajar jika Liverpudlian berharap MU bisa menjadi samsak alias pelampiasan atas lima laga sebelumnya dengan hasil tidak memuaskan.
Naga-naganya harapan itu bakal terpenuhi. Laga baru berlangsung 18 menit, Salah sudah bikin gol indah. Cungkilan bolanya tidak mampu dijangkau oleh kiper MU. Skor 1-0 untuk Liverpool. Fan pun berjoget ria. Dada penggemar seperti hendak diledakkan oleh rasa bahagia.
Ternyata mimpi indah terancam pupus. Memasuki menit ke-26, Mason Greenwood mencetak gol balasan bagi MU. Serangan balik yang dikreasi oleh Pogba jatuh di depan kotak penalti lawan dan berhasil dikuasai oleh Rashford. Umpan terobosan Rashford sukses dikonversi menjadi gol oleh Greenwood. Skor 1-1.
Memasuki babak kedua, menit ke-48, Greenwood mengirim umpan cantik dari tengah lapangan kepada Rashford di sisi kanan pertahanan Liverpool. Rashford menggiring bola dengan cepat dan menyontek bola ke sisi kanan gawang. Gol. Skor 2-1 untuk MU. Langit mulai berawan di mata suporter Liverpool. Pupus asa tegak di depan mata.
Harapan kembali mencuat. Pada menit ke-58, Salah kembali mencetak gol. Umpan Firmino tidak ia sia-siakan. Jala gawang Dean Henderson kembali bergetar. Salah dan kolega sangat girang. Fan juga jingkrak-jingkrak kegirangan. Skor 2-2.
Kemenangan tampak di depan mata. Pada menit 60, Alexander-Arnold mengirim sepakan keras ke gawang MU. Sayang sekali, Henderson berhasil menggagalkan sorak-sorai Liverpudlian. Ada Salah. Menit 67. Umpan matang Firmino disambar oleh Salah. Henderson kembali mematahkan serangan. Gagal lagi. Menit 75. Salah lagi. Sontekan terarah dan terukur di kotak penalti masih bisa digagalkan oleh Henderson.
Malapetaka tiba pada menit 78. Bruno Fernandes sumber cilaka-nya. Tendangan bebas cantiknya bisa menembus pagar betis dan mengecoh Alisson. Skor 3-2 untuk MU. Suporter berdoa sangat khusyuk. Sayang sungguh sayang, gol balasan tak kunjung tiba. Liverpool kalah lagi.