Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aroma Senyummu Ibu, Aku Rindu

22 Desember 2020   17:42 Diperbarui: 23 Desember 2020   11:26 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu, ada yang merintih sore ini: aku dan kenangan masa kecil. Tatapan teduh setiap aku dipukul sendu, pelukan hangat setiap aku digebuk luka. Ai, aku melihat tatapan dan merasakan pelukan hangatmu. 

Ibu, ada yang menangis sore ini: aku dan ingatan masa remaja. Nasi yang tanak setiap pagi, uang jajan dari keringat yang kauperas, dan raporku yang sering memburaikan air matamu. Ai, aku melihat engkau berjongkok di depan tungku, menjaga api agar tetap nyala.

Ibu, ada yang memeluk bayanganmu sore ini: aku dan doaku. Ai, aku rindu melihat letup api tungku di matamu. Lihat, Ibu, lihat. Api rindu di mataku terus nyala. Terus bara.

Ronggarindu, Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun