Kalau Anda ingin keterampilan menulis Anda tidak menyusut, jauhilah gaya hidup sering begadang. Ingat petuah Bang Rhoma Irama, begadang secukupnya saja. Selebihnya, melek sampai pagi. O, maaf, maksud saya penuhi kebutuhan istirahat tubuh Anda. Jika tidak begitu, fungsi otak Anda akan menurun. Anda punya kewajiban untuk menjaga kebugaran tubuh dan otak. Itu kalau Anda berniat terus menghasilkan tulisan yang gurih, renyah, dan berisi.
Kompasianer, ada bagian dalam otak Anda yang rentan menipis atau rawan menyusut. Korteks namanya. Tolong jangan pandang enteng bagian otak ini. Jika kemampuan korteks Anda susut, otomatis kemampuan berbahasa, ketangkasan berpikir, kecekatan mengingat, dan kesigapan menyimpulkan ikut menurun. Malahan bisa ambrol.
Sebelum Anda berpikir terlalu jauh tentang tema apa yang asyik dikupas, judul yang dapat memantik klik, materi tulisan yang mengenyangkan, atau gaya tulisan yang pas, sebaiknya Anda kenali dulu markas besar penyuplai ide brilian bagi penulis.Â
Otak. Ya, Anda harus kenali otak Anda. Harus tahu apa kebutuhan otak Anda. Harus paham bagaimana otak Anda bekerja. Dengan begitu, Anda akan memproduksi tulisan yang tokcer.
Jadi, bacalah artikel ini hingga kelar. Selamat bertamasya!
Kebutuhan Otak dan Keinginan Penulis
Saya yakin, Anda pernah dengar soal teori kebutuhan dan keinginan. Dalam dunia ekonomi, membeli sesuatu harus lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Dalam dunia kepenulisan, kebutuhan otak harus terpenuhi supaya keinginan penulis tercukupi. Selama otak Anda kelaparan, sia-sia Anda berharap bisa menghasilkan tulisan yang bernas.
Sekarang tiba saatnya kita berkenalan dengan otak. Dilansir alodokter, otak kita terbagi atas empat bagian.
Pengalaman Anda merekam emosi dan perilaku, misalnya, sangat berguna jika Anda ingin memetakan karakter tokoh. Garasi memori yang lapang, misalnya, akan memudahkan upaya Anda untuk merancang tema, isi, dan gaya tulisan.
Selain itu, lobus frontal juga berperan vital dalam fungsi intelektual. Jika lobus frontal Anda mengalami gagal fungsi, kemampuan intelektual Anda otomatis merosot drastis. Pengaruhnya sangat fatal. Mustahil Anda menulis dengan baik apabila Anda tidak mampu berpikir. Anda juga pasti repot kalau tidak berdaya merancang tulisan, memecahkan masalah, dan mengambil simpulan.