Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dini Hari di Beranda Sepi Bersama Kopi

30 Juli 2018   20:54 Diperbarui: 30 Juli 2018   21:12 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: pixabay.com

Pernahkah kaupikir akan kehilangan sesuatu sehingga kamu merasa tak bisa hidup tanpanya? Aku merasakannya. Tepat pukul satu dini hari di beranda yang dicemari getir sepi. Kopi lalai meredam rintih perih dan merekam bunyi sunyi. Engkau seketika rindu yang batu di hati ngiluku.

Pernahkah kaurasa akan kehilangan sesuatu sehingga kamu merasa tak dapat hidup tanpanya? Aku merasakannya. Tepat pukul satu dini hari di beranda yang dilumuri cahaya bulan. Kopi abai menekan lirih pedih dan menelan tabuh sunyi. Engkau seketika rindu yang beku di kepala batuku.

Pernahkah kaukira akan kehilangan pahit kopi hingga kamu merasa ingin menandaskan isi gelas sampai ampas-ampasnya? Aku merasakannya. Tepat pukul satu dini hari, kopi di beranda yang sepi kini hilang pahit. Engkau seketika harapan yang jauh lebih pahit daripada kopi.

2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun