/1/Â
Bila segala padang tertimbun abu, ke mana kerbau hendak dihalau? Bahkan sungai tak menyisakan kehidupan di deras arusnya. Kita sibuk menepuk-nepuk air mata di dulang bernama Kemarahan.
/2/
Bila segala sawah terhampar lumpur, ke mana benih hendak ditebar? Bahkan pematang tak menyuguhkan keseimbangan di gelegak laharnya. Kita sibuk menelan-nelan ludah di halaman istana bernama Keraguan.
/3/
Bila segala pohon terserang ulat, ke mana burung-burung hendak menuntaskan lapar? Bahkan langit tak menyisakan kelembutan kecuali keciap harap yang makin lelap.
/4/
Bila segala rumah diterjang gelombang, ke mana kita hendak berdiang? Bahkan pohon tak lagi menawarkan kerindangan di tumbang batangnya. Dan kita sibuk mengelus-elus dada di lembar ingatan.
/5/
Bila segala istana kehilangan cinta, ke mana rakyat hendak bercerita? Bahkan ibadat tak lapang menampung penat, karena bom dan kekerasan mengintai setiap saat.
/6/
Bila kita sibuk mengelus dada, kapan kita tegakkan kepala?
2017