Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pengalaman Berpuasa yang Menggelikan dan Menggemaskan

22 Mei 2018   16:32 Diperbarui: 22 Mei 2018   18:30 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Suhardi mendorong panggungku, Pakki mendorong dadaku. Mendadak kepalaku panas. Aku langsung berjalan ke batu target sambil meraih dahan kayu kering. Dengan sekali sentak, tiga batu pipih selebar buku cerita itu berantakan. 

Suhardi cengengesan. "Ya, marah...."

Pakki menimpali. "Batal puasamu."

"Bodoh amat," sentakku.

Mereka tertawa-tawa dan berjoget-joget. Aku berbalik dan pulang ke rumah. Seruan mereka tidak kuhiraukan. Mereka menyusul, aku berlari. Mereka berlari, aku sudah naik ke rumah. Langsung ke dapur, mengambil nasi dan lauk. Suhardi dan Jamil ikut ke dapur. Keduanya membelalak melihatku makan dengan lahap.

"Kenapa kamu makan?" tanya Jamil.

Aku mendengus. "Aku tidak bisa menahan emosi, jadi marah. Mending makan, toh?"

Suhardi dan Jamil langsung ikut ambil piring. Aku bengong melihat ulah mereka.

"Kenapa kalian ikut makan?"

"Gara-gara kami puasamu batal," jawab Suhardi.

"Kalau lapar bilang lapar," sungutku sambil tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun