Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kopi dan Tualang Hati

11 Juli 2016   19:21 Diperbarui: 13 Juli 2016   00:08 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dadang Lesmana

—kepada pepuja hatiku

Sepeninggalmu, ada ruang kosong di dadaku.
Kuisi kopi, biar pahit membunuh rasa sakit.
Hangat jemarimu masih tersimpan di telapak
tanganku. Genggaman sebelum perpisahan
menguratkan cemas, mengguratkan rindu. 

Rindu, aku hanya kenangan dan bagian-bagian
masalalu yang ingin kuhadiahkan bagi ingatan
pendekmu. Hingga pada satu ketika kamu akan
tahu alangkah pahitnya menahan diri, terutama
saat engkau benar-benar butuh dekap damai.

Sebab itu, tubuh tabah ini takkan meninggalkan.
Dia juga amat sabar ketika ditinggalkan, Rindu,
semenyakitkan apa pun. Kamu tak tahu alangkah
menggodanya cinta terlarang, ciuman yang dicuri-
curi, dan pelukan penuh rasa bersalah.

2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun