—kepada pepuja hatiku
Sepeninggalmu, ada ruang kosong di dadaku.
Kuisi kopi, biar pahit membunuh rasa sakit.
Hangat jemarimu masih tersimpan di telapak
tanganku. Genggaman sebelum perpisahan
menguratkan cemas, mengguratkan rindu.Â
Rindu, aku hanya kenangan dan bagian-bagian
masalalu yang ingin kuhadiahkan bagi ingatan
pendekmu. Hingga pada satu ketika kamu akan
tahu alangkah pahitnya menahan diri, terutama
saat engkau benar-benar butuh dekap damai.
Sebab itu, tubuh tabah ini takkan meninggalkan.
Dia juga amat sabar ketika ditinggalkan, Rindu,
semenyakitkan apa pun. Kamu tak tahu alangkah
menggodanya cinta terlarang, ciuman yang dicuri-
curi, dan pelukan penuh rasa bersalah.
2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H