Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008 dan suka Trading. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Guru Berdialog Dengan Peserta Didiknya

10 Oktober 2014   06:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:39 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bagi seorang pendidik, melakukan dialog dengan peserta didiknya merupakan keharusan. Dialog bisa secara langsung face to face, namun bisa juga melalui Media-Media seperti: SMS, Telephone dan Internet (Email, Facebook, Twitter dan Website) bahkan dialog dapat dilakukan dengan radio. Dalam dialog-dialog itu pendidik harus membangun rasa kegembiraan dan semangat menggebu-gebu dalam diri peserta didiknya untuk menjadi semakin maju. Dialog harus lahir dari kebebasan berekspresi demi memupuk kreativitas semua pihak untuk mengungkapkan dirinya secara terbuka dan jujur demi kemajuan. Dialog harus bebas dan mengalir datar namun tetap berpijak pada norma-norma. Topik-topik dalam dialog misalnya tentang pengembangan minat, hobi atau bakat, juga persoalan setiap hari yang mengitari para siswa/i sebagai remaja. Dialog harus membangun kemitraan dan kebaikan, juga menumbuhkan rasa percaya diri peserta didiknya.

Ketika saat istirahat tiba, ramai-ramai sekelompok siswa/i berdiri sambil mengitari seorang pendidik di tengah-tengah. Mereka tampak bertanya tentang sebuah materi ajar yang belum dimengerti, juga tentang berbagai kenyataan real seputar pengalaman dan kegembiraan yang mereka hadapi. Tampak sesekali para siswa/i itu tersenyum ceriah dan bergembira serta bertepuk tangan. Baik pendidik dan para siswa/i tampak gembira dengan senyum di bibir yang merekah dan merona.

Pemandangan di atas, merupakan pemandangan yang luar biasa dan perlu ditanggapi secara positif. Para pendidik harus selalu membangun dialog positif dengan semua siswa/inya dengan riang demi kemajuan mental dan ilmu semua siswa/inya. Dialog menandakan kesungguhan untuk saling belajar demi kemajuan. Pendidik sebagai panutan harus menuntun dan 'membetulkan' hal-hal yang yang belum benar dari para siswa/inya. Tampaknya dialog seorang pendidik dan peserta didik dalam suasana santai maupun serius merupakan sebuah keharusan dalam kehidupan setiap hari di sekolah.

Dialog pendidik dan peserta didik harus membangun kedamaian dan keselarasan dalam hidup bersama. Dialog yang berhasil akan memberikan manfaat untuk mendidik dan memberikan pembebasan bagi seluruh elemen baik pendidik maupun peserta didiknya. Dalam dialog nilai-nilai atau norma-norma sebagai guru dan para siswa/i harus dijunjung tinggi. Dialog yang berdasarkan norma-norma akan memberikan faedah bagi semuanya baik pendidik maupun terdidik.

Maka kalau ada kesempatan untuk saling berdialog dalam suasana resmi mapun tak resmi, sebaiknya lakukanlah dialog yang jujur, bermanfaat bagi pengembangan keilmuan serta tetap berpatokan pada norma-norma hidup bersama. Dengan dialog akan muncul sikap saling menghargai dan dapat menghindarkan berbagai perbuatan yang keliru. Berdialoglah demi nilai-nilai pendidikan, maka dialog itu akan membawa perubahan dalam hidup ke arah yang lebih baik sebab dialog membuat masa depan manusia semamkin jelas dan pasti..

___________________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun