Mendidik untuk membuat para siswa/i kita semakin teliti dalam menapaki kehidupannya. Inilah tema paling penting untuk saat ini dan akan tetap relevan di masa depan. Untuk teliti, perlu sikap bathin yang luar biasa. Selain perlu cerdas, perlu memiliki sikap bathin yang jernih, juga memerlukan ketekunan dan kerja keras. Puluhan tahun lampau, guru SD saya telah mengajarkan peribahasa: biar lambat asal selamat. Itu artinya bahwa orang perlu teliti baik-baik dalam mengerjakan tugas.
Bila orang tergesa-gesa hampir pasti hasil pekerjaannya akan memiliki banyak kesalahan fatal. Di sekolah, orang (para siswa/i) sering saling melihat cerminan kemampuan teman-temannya dengan melihat siapakah teman yang paling cepat dalam menyelesaikan pekerjaan ketika ujian atau ulangan umum. Pandangan seperti itu belum tentu benar, sebab sering orang yang cepat selesai dalam mengerjakan tugas, belum tentu berhasil mengerjakan tugasnya secara benar 100%. Namun orang yang teliti hampir pasti dia akan menjadi orang berhasil dalam kehidupannya.
Adalah sesautu yang paling perlu perhatian oleh pendidik ialah soal ketelitian, apakah para siswa/inya telah teliti dalam menyelsaikan tugas-tugasnya? Dalam ujian-ujian atau ulangan umum, sering didapati kenyataan bahwa tulisan-tulisan para siswa/i pada waktu ujian atau ulangan umum ternyata carut marut. Keindahan mulai kurang diperhatikan, demikinpun soal kelengkapan huruf-huruf atau angka-angka dalam hasil ujian atau ulangan. Bila ujian atau ulangan umum itu berupa soal-soal essay test, tulisan-tulisan dalam ujian atau ulangan belum bagus. Huruf-huruf sering kurtang lengkap demikianpun angka-angka. Penyebabnya ialah orang tergesa-gesa terhadap waktu yang ditentukan.
Padahal waktu yang ditentukan oleh sekolah untuk ujian atau ulangan umum sudah bagus. Namun tak dihiraukan oleh para siswa/i. Mereka tampak mengerjakan cepat-cepat lalu keluar sebelum waktu selesai. Sistem pilihan ganda dalam ujian atau ulangan membuat persoalan ketelitian dari para siswa/i menjadi kurang bagus. Sebab mereka cukup membubuhkan atau melingkar atau membuat tanda X pada huruf yang dipilihnya. Setelah membaca, mereka hanya melingkar atau membuat tanda X pada huruf yang dipilih. Bila ujian atau ulangan dalam bentuk essay Test barulah mereka menuliskan dalam bentuk jawaban berupa sebuah wacana atau kalimat singkat.
Tanpa sadar, dengan sistem ujian pilihan ganda, maka para siswa/i kita dididik untuk semakin tenggelam dalam kesalahannya dalam ketelitian untuk menuliskan kalimat atau wacana dalam ujian-ujian atau ulangan-ulangan umum. Padahal kalau melihat cerminan pelaksanaan ujian essay test, para siswa/i kita masih sangat parah dalam soal ketelitian untuk menulis secara benar dan lengkap kalimat-kalimat atau angka-angka. Malahan sekarang ada yang menggunakan singkatan-singkatan atau menggunakan bahasa-bahasa pergaulan dalam menyelsaikan soal-soal ujian atau ulangan umum.
Ketelitian dalam pendidikan mestinya harus terus diperhatikan oleh para pendidik dalam sistem pendidikan. Dengan ketelitian, para siswa/i akan menjadi manusia yang berpribadi seutuhnya bukan setengah-setengah dalam hidupnya. Ketelitian itu menyelamatkan mereka dan menghantar mereka menuju keberhasilan dalam hidupnya. Semoga dalam pendidikan, penekanan terhadap ketelitian dalam pelaksanaan tugas, ujian, ulangan umum atau dalam pelajaran sehari-hari harus terus ditekankan dan diamalkan dalam kehidupan setiap hari. Semoga!
________________________
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI